Spiga
xxxx

Tips Memaku Dinding

Memaku dinding rumah sebenarnya pekerjaan yang gampang-gampang susah. Kalau tidak biasa, salah-salah paku bisa melengkung, dinding retak dan gompel, atau jari kena pukul palu.
Berikut ini tips memaku dengan mudah, supaya bisa dilakukan oleh siapa saja (bapak2, ibu2, mas2 dan mbak2 tanpa kecuali):

1. Pastikan anda memakai paku beton bukannya paku kayu. Paku beton biasanya berwarna hitam, dengan kepala paku berbentuk agak tumpul, bukan pipih, dan lebih keras sehingga tidak mudah bengkok atau melengkung.

2. Tandai lokasi dinding yang akan dipaku, misalnya digores sedikit dengan ujung paku atau tandai dengan pensil.

3. Tutupi lokasi tanda tadi menggunakan selotip (isolasi) bening dengan pola menyilang bentuk + atau X, tujuannya supaya bila nanti dipaku, tembok dinding tidak pecah atau gompel.

4. Setelah itu, jepitlah paku pada bagian dekat ujung yang tajam menggunakan Tang. Gunanya, menghindari salah pukul ke jari dan tangan karena palu tidak mengenai paku dengan tepat.

5. Arahkan paku ke dinding dengan sudut vertikal kurang dari 90 derajat (tidak tegak lurus ke arah dinding). Gunanya supaya bila kita menggantungkan sesuatu ke paku tersebut, akan terdorong ke arah dinding dan tidak mudah terlepas atau meluncur jatuh.

6. Mulailah memaku menggunakan Palu yang kokoh dan punya gagang agak panjang, supaya anda tidak perlu menggunakan tenaga yang besar namun bisa menghasilkan momen yang cukup waktu mengayun.



Mudah-mudahan ini bisa membantu anda dalam pekerjaan sehari hari.

Membuat Sirkulasi Udara di Rumah - Part 4

Yah, akhirnya setelah tanya sana-sini, baca ini-itu, akhirnya saya ngerasa lebih 'sreg' dengan aliran 'minimalis tropis', kadang sering disebut aliran 'tropis modern', atau yang sejenisnya [saya sering bingung sendiri dengan istilah-istilah ini:) ]. Intinya, ya seperti yang saya idamkan semula, antara desain/estetis dan fungsi bisa selaras.

Rumah minimalis pastinya enak dilihat, minim ornamen dan desainnya kelihatan lebih clean dan simple. Di sisi lain, desain tropis memungkinkan bukaan-bukaan besar seperti jalusi di setiap kusen yang memungkinkan aliran udara yang bebas setiap saat (24/7, cost free!)
Ini ada contoh atas kebaikan teman saya yang desainer interior, sebuah contoh desain minimalis tropis dengan ciri-ciri yang saya sebut diatas.



Kalau dibahas lagi, masih bisa panjang hubungan antara sirkulasi udara dan desain sebuah rumah. Tapi, biar 'gak bosen, sementara saya akhiri dulu sampai disini, mungkin kapan-kapan bisa dilanjut.

Membuat Sirkulasi Udara di Rumah - Part 3

Pada bagian pertama, saya sedikit sharing bagaimana membuat sirkulasi udara dari satu sisi menuju sisi rumah yang lain. Kemudian di tulisan kedua, sudah disinggung penggunaan dua void yang berjauhan untuk menciptakan sirkulasi udara secara vertikal bila rumah anda bertingkat.

Saya ingin menambahkan satu hal lagi yang berhubungan dengan sirkulasi udara di rumah, yaitu bagaimana sirkulasi bisa terjadi diantara ruang dan kamar di dalam rumah sehingga udara bisa mengalir dengan baik. Prinsipnya masih sama, yaitu ciptakan aliran udara yang menyilang kamar atau ruangan menggunakan bukaan yang cukup. Karena kita hidup di daerah beriklim tropis, maka penggunaan jalusi yang besar di atas daun pintu atau jendela merupakan opsi yang paling baik. Alternatif kedua, anda bisa menggunakan desain rumah jaman kolonial, dimana daun jendela ada dua, yaitu sisi dalam yang berkaca, dan bagian luar yang hanya ada kisi-kisinya saja.

Disini, kadang mulai timbul friksi antara fungsi dan estetis, terutama karena saat ini banyak rumah tinggal yang menggunakan aliran desain minimalis. Banyak dari desain minimalis yang terdapat di pasar mengabaikan fungsi bukaan jalusi di dinding rumah, sehingga bukaan yang terjadi adalah hanya dari daun pintu dan jendela itu sendiri. Sedangkan bila pintu dan jendela tertutup, aliran sirkulasi udara akan terhenti. Untuk menggantikan aliran udara alami, maka desain seperti ini menggantungkan pada sirkulasi buatan dari AC.

Persoalannya, penggunaan AC akan menambah tagihan listrik bukan? (walaupun sekarang beberapa tipe AC sudah menggunakan feature inverter untuk mengurangi konsumsi listrik waktu beroperasi).
Kalaupun dana bukan masalah, jangan lupa sekarang pasokan listrik tidak stabil, sehingga sewaktu2 bisa terputus. “Gak masalah! Masih ada genset yang bisa dibeli untuk mem-back up listrik PLN yang mati”, menurut sebagian orang. Tapi lagi-lagi, anda perlu keluar ongkos lagi kan untuk membeli dan mengoperasikan genset tersebut?

Yah, memang semuanya pilihan dan tidak ada yang paling benar dan salah di dunia ini. Hanya saja, saya lebih prefer solusi yang alami, simple dan pastinya hemat. Terus terang, sebenarnya saya sendiri termasuk penggemar desain minimalis, tetapi setelah mengalami sendiri mampetnya sirkulasi udara di atas (di beberapa rumah contoh dari developer dan rumah teman yang sudah ditinggali), jadilah saya berpikir ulang untuk mengaplikasikan desain ini mentah-mentah.

....Bersambung

Membuat Sirkulasi Udara di Rumah - Part 2

Berdasarkan pengalaman saya, sirkulasi akan berjalan lancar bila antara kedua bukaan udara tidak terlalu banyak halangan alias dalam garis lurus alias tidak berbelok-belok.
Misal dengan contoh di tulisan terdahulu, maka antara jendela atau jalusi di sisi depan rumah dan sisi belakang rumah kalau bisa usahakan tidak terhalang oleh dinding atau bidang bangunan yang terlalu besar.

Alternatif lain, di sisi belakang gunakan saja pintu atau jendela geser /lipat vertikal dengan tinggi sekitar 2,5m, lebar tergantung ruangan yang ada, selebar mungkin kalau bisa, sehingga memungkinkan dibuka penuh untuk menghasilkan sirkulasi yang baik. Memang alternatif ini agak mahal di ongkos, jadi ya jangan dipaksakan. Contohnya di rumah saya sampai sekarang dibiarkan aja terbuka tanpa apapun, jadi dari ruang duduk langsung ke taman kecil di belakang :)

Nah, biasanya dengan adanya bukaan-bukaan yang besar di dinding seperti ini, kelemahannya adalah serangga terutama nyamuk serta debu jadi gampang masuk ke dalam rumah.

Nyamuk masih bisa diatasi dengan memasang kawat nyamuk di ruang atas halaman yang terbuka itu, dengan cara digelar diatas teralis besi anti maling, cuma mesti rajin2 merawat dan membersihkannya, kalau tidak, malah akan jadi kotor dan merusak pemandangan.

Sedangkan debu ya mesti rajin-rajin juga membersihkan ruangan dan perabotan.

Nah, selain strategi diatas, kalau rumah anda bertingkat juga mesti cari jalan supaya sirkulasi tidak cuma di lantai bawah tapi juga dilantai atasnya. Ini memang agak rumit, apalagi kalau ukuran rumah juga kecil. Idealnya, buat 2 void yang terletak berjauhan sehingga sirkulasi secara vertikal bisa terjadi.

....Bersambung

Membuat Sirkulasi Udara di Rumah - Part 1

Sirkulasi udara di sebuah rumah dipengaruhi umumnya oleh beberapa faktor seperti jumlah dan posisi bukaan angin/ udara di dinding rumah, ketinggian plafon rumah, serta tata letak antar ruang di sebuah rumah.

Selain itu secara alami, udara akan mengalir dari tempat yang bertekanan udara tinggi yaitu area dengan suhu rendah menuju tempat yang bertekanan udara rendah atau area dengan suhu tinggi.

Kalau anda membeli tanah yang berupa kavling saja, dan akan membangun rumahnya belakangan, akan lebih mudah untuk merencanakan segala hal yang berhubungan dengan sirkulasi udara. Namun kalau rumahnya sudah jadi, misal membeli di perumahan dari developer atau membei rumah lama dari pemilik sebelumnya, cobalah untuk mengamati atau memperkirakan bagaimana sirkulasi udara di rumah tersebut.

Seorang arsitek kenalan saya memberi saran, sebelum membangun rumah di kavling kosong, coba amati pergerakan angin yang ada di lokasi itu, karena akan lebih enak kalau kita bisa memanfaatkan arus angin alami yang sudah ada. Selain itu, sesuai dengan hukum alam pergerakan udara diatas, cobalah membuat desain yang memungkinkan adanya wilayah bertekanan tinggi di satu sisi dan wilayah bertekanan rendah di sisi lain.

Misalnya anda bisa membuat area yang tertutup bayang2 rumah di siang hari di bagian belakang rumah, sedangkan area depan rumah dibiarkan terkena sinar matahari secukupnya. Dengan demikan wilayah belakang suhunya rendah dengan tekanan udara tinggi, sedangkan bagian depan suhunya tinggi dengan tekanan udara rendah. Maka akan tercipta pergerakan udara dari belakang ke depan. Ini dengan catatan di belakang ada daerah terbuka (misal taman kecil) dengan ukuran kira-kira 3 x 2,5 m2.



Nah, kemudian, tinggal memanfaatkan konsep ini untuk membuat bukaan udara dengan jumlah yang cukup untuk mengalirkan melewati bagian dalam rumah.

....Bersambung

Letak Saklar Lampu di Dinding

Letak saklar lampu di dinding rumah biasanya lumayan tinggi, sekitar 120 – 140 cm dari lantai, Bagi anak-anak, apalagi usia sampai 5 tahun, ketinggian ini tidak mudah untuk dijangkau.
Hal ini bisa disiasati dengan menempatkan letak saklar lampu di ketingggian sekitar 90 – 100 cm dari lantai, atau kurang lebih sejajar atau sedikit di bawah ketinggian handle pintu

Nah, dengan cara ini, anak-anak bisa dengan mudah menyalakan dan mematikan lampu di rumah kita. Anda bisa mulai mendidik anak anda untuk mandiri dalam urusan listrik, sehingga mereka juga akan belajar untuk menggunakan listrik seperlunya sejak kecil. Juga, mereka bisa membantu anda untuk menyalakan atau mematikan lampu di ruangan manapun, apabila anda kebetulan lagi sibuk mengerjakan sesuatu yang lain.

Pastikan bahwa sekrup pengunci saklar terbebas dari arus listrik, yang mungkin bisa berbahaya bagi si kecil. Cukup gunakan test pen untuk megujinya secara berkala. Kalau perlu gunakan lakban hitam yang dipotong persegi empat kecil-kecil untuk menutup kedua lubangnya.

Lagi – Tampilan Baru Seputar Griya

Akhirnya pagi ini selesai juga proses ganti skin dan template untuk blog tercinta Seputar Griya. Bener-bener lumayan setelah berhari-hari coba cari template yang kira-kira cocok baik dari segi estetis, support terhadap konten dan sisi komersialnya juga. Yah, memang tidak semua aspek bisa full terpenuhi dengan template ini, tapi setidaknya sudah bisa mengkompromikan ketiga kebutuhan diatas. Sama seperti mengurus rumah beneran, kompromi adalah kata kuncinya.

Termasuk dengan yang sekarang, berarti sudah 4 kali terjadi pergantian wajah untuk Seputar Griya yang belum genap berumur 2 bulan. Capek juga, tapi asyik. Mungkin itu sebabnya akhir-akhir ini saya makin sering nongkrong di depan PC ngurusin blog dibandingin nonton TV sepulang kantor di rumah. He..he..he

Mudah-mudah tampilan baru ini juga bisa membuat rekan2 bloggers dan netters umumnya untuk lebih betah melihat dan berkunjung ke Seputar Griya. Ya, apalah artinya sebuah blog tanpa pengunjung yang mau meluangkan waktu untuk melihat isi posting, mengirim komentar, atau sekedar ber-‘Say Hi’ di chat box.

Terimakasih,
Salam.

Mengenal Sertifikat Tanah – Part 3

PENERBITAN SERTIFIKAT

Di bawah ini saya sampaikan gambaran umum mengenai proses pengajuan atau permohonan penerbitan sertifikat tanah.

Untuk memperoleh sertifikat tanah diperlukan upaya, waktu dan biaya yang tidak sedikit, mulai dari mengajukan permohonan, mempersiapkan bukti-bukti dan surat-surat yang diperlukan, serta menghadap pejabat-pejabat yang terkait. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mendatangi kantor pertanahan kabupaten atau kotamaddya setempat untuk mendaftarkan tanah. Untuk ini anda diharuskan mengisi beberapa formulir tertentu yang disediakan dan melengkapi dokumen-dokumen yang terkait, misalnya akta jual beli, akta hibah, keterangan-keterangan pejabat atau dokumen-dokumen lain yang terkait.

Setelah semua persyaratan dipenuhi, selanjutnya tinggal menunggu penyelesaiannya, yang akan memakan waktu sekitar 3 s/d 6 bulan, bahkan untuk kasus- kasus tertentu – misalnya yang menyangkut kewenangan pejabat yang lebih tinggi – bisa lebih dari itu. Namun, selama masa menunggu tersebut, saya sarankan anda jangan pasif, melainkan harus rajin dan tidak bosan menanyakan kepada petugas yang mengurusnya dan demi keamanan dokumen tanah anda serta agar lebih hemat biaya, saya sarankan untuk mengurusnya sendiri.

Memang dalam pelaksanaannya pengurusan sertifikat ini cukup sulit dan sangat merepotkan. Seandainya anda sibuk dan tidak sempat untuk mengurus sendiri, ada alternatif lain yang bisa ditempuh seperti menggunakan biro jasa ataupun melalui notaris, walaupun sebenarnya saya tidak menyarankan demi keamanan dokumen tanah anda sendiri dan kemungkinan biaya yang dikeluarkan akan lebih besar.

Pertanyaan yang paling sering diajukan adalah adalah bagaimana seandainya kita hanya memiliki bukti-bukti berupa surat-surat pajak seperti petuk pajak bumi, girik, ketitir dan Ipeda, apakah akan diakui dan diterima oleh pejabat yang berwenang dalam rangka penerbitan sertifikat? Terhadap tanah-tanah yang kepemilikannya bersifat turun temurun dari nenek moyang dan hanya memiliki dokumen berupa tanda pajak seperti petuk pajak bumi, girik, ketitir dan Ipeda, maka untuk mendaftarkan tanah anda harus membawa surat tanda pajak tersebut di atas, Surat Pernyataan Kepala Desa tentang kepemilikan tanah tersebut yang dikuatkan oleh Camat dan surat pernyataan bahwa tanah tersebut tidak ada sengketa dan tidak sedang dijadikan tanggungan utang. Kelak dalam proses penerbitan sertfikatnya wajib diumumkan kepada masyarakat luas.

Untuk melihat site aslinya silakan klik disini

Mengenal Sertifikat Tanah – Part 2

KEGUNAAN SERTIFIKAT

Setelah kita memahami mengenai fisik dan kandungan materi sertifikat tanah, maka kita juga perlu memahami manfaat dari sebuah sertifikat tanah. Secara umum kegunaan dari sebuah sertifikat tanah adalah sebagai alat bukti bahwa si pemegang atau orang yang namanya disebut didalamnya, adalah orang yang berhak atas tanah yang bersangkutan. Namun, perlu juga diketahui lebih jauh, bahwa sertifikat tanah merupakan bukti hak atas tanah yang paling kuat. Dalam arti, bahwa selama tidak ada alat bukti lain yang membuktikan ketidak-benarannya, maka keterangan yang ada dalam sertifikat tanah haruslah dianggap benar, dengan tidak perlu alat bukti tambahan. Sedangkan alat bukti lain, seperti misalnya, saksi-saksi, akta jual beli dan surat-surat keterangan pejabat, hanya dianggap sebagai bukti permulaan yang harus dikuatkan oleh alat bukti lainnya.

Untuk lebih jelasnya, saya sajikan sebuah ilustrasi sebagai berikut:
Suatu saat anda terlibat sengketa tanah dengan pihak lain dan berujung pada pemeriksaan Hakim di pengadilan. Apabila anda telah memegang sertifikat tanah sebagai bukti hak atas tanah yang bersangkutan, maka jangan khawatir, anda aman. Anda hanya cukup menunjukkan sertifikat tersebut kepada Hakim sebagai alat bukti. Selanjutnya Hakim wajib menganggap dan menerima keterangan dalam sertifikat tersebut sebagai sesuatu yang benar. Namun disini ada pengecualian, apabila ternyata pihak lawan dapat membuktikan bahwa keterangan-keterangan yang ada dalam sertifikat tersebut tidak benar atau palsu. Misalnya, apabila ternyata kemudian pihak lawan dapat membuktikan bahwa data yang terdapat dalam sertifikat tersebut ternyata tidak benar atau palsu, maka sertifikat tanah anda tersebut dapat dibatalkan.

Beda ceritanya apabila dalam kasus tersebut anda hanya dapat menunjukkan akta jual beli tanah. Disini Hakim tidak akan begitu saja menerima bukti yang anda ajukan, namun Hakim akan meminta beberapa bukti tambahan, seperti antara lain: saksi-saksi, keterangan-keterangan pejabat dan kuitansi-kuitansi, alat bukti mana dapat memperkuat posisi anda sebagai orang yang berhak atas tanah tersebut.

Lantas, bagaimana dengan tanda pajak seperti, petuk pajak bumi, girik, ketitir dan Ipeda, apakah juga dapat dikatakan sebagai alat bukti hak atas tanah? Banyak orang menganggap bahwa surat-surat pajak juga merupakan bukti hak atas tanah seperti halnya sertifikat tanah, namun secara hukum surat-surat tanda pajak sebagaimana tersebut di atas bukanlah merupakan bukti hak atas tanah, surat-surat tesebut hanya merupakan bukti pembayaran pajak yang menginformasikan bahwa yang membayar pajak atau wajib pajak adalah orang yang namanya tercantum dalam surat pajak tersebut. Walaupun demikian, dalam prakteknya, surat-surat tanda pajak tersebut dapat diterima sebagai bukti hak atas tanah, namun harus ditunjang surat-surat lain seperti keterangan lurah yang dikuatkan oleh Camat dan pengumuman kepada masyarakat luas.

...Bersambung

Mengenal Sertifikat Tanah – Part 1

Pengantar:
Beberapa hari yang lalu saya bertemu teman yang bercerita bahwa seorang saudaranya dipanggil oleh pengadilan dalam kaitan dengan urusan hak atas tanah yang sudah dijual kepada orang lain dan sudah berlalu belasan tahun yang lampau. Dari obrolan itu saya ambil kesimpulan bahwa peranan sebuah sertifkat tanah sangat penting terutama bagi pemilik tanah/rumah dan juga akan mempunyai kekuatan hukum yang dapat dijadikan barang bukti di pengadilan. Tulisan dibawah ini saya ambil dan saya ringkas dari web aslinya, dan juga sedikit di-edit tanpa mengubah pengertian agar tidak terlalu panjang. Saya ingin supaya pengunjung Seputar Griya dapat lebih memahami (seperti saya yang juga tidak banyak tahu) mengenai masalah sertifkat tanah ini. Bagi anda yang ingin membaca tulisan lengkapnya silakan kunjungi web aslinya disini. Tak lupa kepada penulis asli, saya sampaikan terima kasih.

Berbicara mengenai sertifikat hak atas tanah – untuk selanjutnya dalam tulisan ini akan disebut “sertifikat tanah” – bagi sebagian besar dari kita, bukanlah suatu hal yang asing. Namun, apakah kita sudah benar-benar memahami dan menyadari mengenai manfaat sesungguhnya dari sertifikat tanah, informasi apa saja yang terdapat dalam sebuah sertifikat dan apa konsekuensi hukumnya apabila kita tidak segera men- sertifikat-kan tanah kita? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari kita simak bersama beberapa hal yang wajib kita ketahui terkait dengan sertifikat tanah.

SERTIFIKAT TANAH

Secara fisik sertifikat tanah dibagi atas beberapa bagian, yaitu : Sampul Luar, Sampul Dalam, Buku Tanah dan Surat Ukur/Gambar Situasi (GS). Namun dalam praktek sehari-hari orang sering hanya menyebut Buku Tanah dan Surat Ukur /GS. Dalam sebuah sertifikat tanah dijelaskan atau dibuktikan beberapa hal, antara lain yaitu:
- jenis hak atas tanah dan masa berlaku hak atas tanah
- nama pemegang hak
- keterangan fisik tanah
- beban di atas tanah
- peristiwa yang berhubungan dengan tanah.

1. Jenis Hak Atas Tanah Dan Masa Berlaku
Dalam sebuah sertifikat tanah, tertera jenis hak atas tanah yang bersangkutan, yaitu salah satu dari di bawah ini:
- Hak Milik (HM)
- Hak Guna Bangunan (HGB)
- Hak Pakai
- Hak Guna Usaha (HGU)
- Hak Pengelolaan
Juga akan tertulis berapa lama hak tersebut berlaku, kecuali untuk hak milik yang tidak ada batas masa berlakunya. Informasi mengenai jenis hak atas tanah dan masa berlaku, tertulis pada bagian Sampul Dalam (Buku Tanah) dan di kolom pertama bagian atas dari Buku Tanah.

2. Pemegang Hak.
Nama pemegang hak dapat kita ketahui dalam Buku Tanah kolom kedua bagian atas. Di dalam Buku Tanah juga dicatat dalam hal terjadi peralihan hak atas tanah. Misalnya, apabila terjadi transaksi jual beli, maka nama pemegang hak yang terdahulu akan dicoret oleh pejabat yang berwenang (BPN) dan selanjutnya dicantumkan pemegang hak yang baru dan begitu seterusnya, sehingga dari sertifikat tersebut selalu dapat diketahui siapa pemegang hak atas tanahnya.

Namun dalam praktek tidak semua berjalan sebagaimana seharusnya, sebab sering terjadi, setelah transaksi jual beli tanah, pemilik tanah yang baru lalai untuk melakukan balik nama dengan .mendaftarkannya ke Kantor Pertanahan. Kelalaian seperti ini memang tidak diatur sanksi yang tegas, namun kasus seperti ini akan merugikan pemilik tanah yang baru (pembeli), karena bisa saja pemilik lama yang namanya masih tercatat di Kantor Pertanahan, mengurus kembali penerbitan sertifikatnya dengan alasan hilang dan selanjutnya menjual lagi tanah tersebut kepada orang lain.

3. Keterangan Fisik
Keterangan fisik suatu tanah dapat dilihat pada Surat Ukur/Gambar Situasi. Disini kita bisa mengetahui mengenai luas tanah, panjang dan lebar, bentuk fisik tanah, letak dan batas-batas tanah.

4. Beban Di Atas Tanah.
Dari suatu sertifikat juga dapat diketahui apakah ada beban di atas tanah tersebut. Maksudnya, apakah tanah tersebut sedang dalam keadaan diagunkan atau dijaminkan pada suatu bank atau apakah di atas sertifikat tersebut terdapat hak lain, misalnya HGB di atas Hak Milik.

5. Peristiwa Yang Berhubungan Dengan Tanah
Semua peristiwa yang berhubungan dengan tanah tersebut juga dicatat oleh Kantor Pendaftaran Tanah (KPT) dalam sertifikat tersebut, misalnya peristiwa jual beli, hibah, penyertaan daam suatu Perseroan Terbatas (PT), pewarisan dan sebagainya.

…. Bersambung

Pakai yang mana: Mesin Cuci Front Loading atau Single Tub ?

Gara-gara tulisan sebelumnya mengenai tips membeli mesin cuci, jadi pingin kirim posting lagi mengenai perbandingan keuntungan penggunaan mesin cuci front loading vs single tub.

Beberapa website menjelaskan mengenai keuntungan penggunaan mesin cuci front loading, ada juga yang melakukan komparasi front loading vs single tub, dan kalau mau melihat sejarah mesin cuci itu sendiri bahkan ada artikel menarik di wikipedia.

Inti dari beberapa referensi diatas adalah:
- harga mesin cuci front loading jauh lebih mahal dari single tub
- mesin cuci front loading menggunakan air dalam jumlah yang lebih sedikit daripada single tub
- hasil pencucian mesin front loading lebih lembut pada kain dan membuat pakaian lebih tahan lama
- sabun untuk front loading biasanya khusus dan tidak bisa menggunakan deterjen cuci biasa
- secara ergonomis, mesin front loading terdapat kelemahan karena pengguna harus membungkuk untuk memasukkan dan mengeluarkan pakaian
- tingkat pengeringan mesin front loading lebih baik dibandingkan dengan single tub

Sedikit yang perlu saya tambahkan disini adalah dalam artikel2 diatas, pada mesin cuci single tub terdapat bagian yang disebut ‘agitator’ di bagian tengah/poros tabungnya. Ini adalah karakteristik mesin single tub yang beredar di pasar Amerika dan Eropa. Sedangkan untuk di Asia termasuk Indonesia, bagian tengah mesin single tub biasanya kosong tanpa apapun.

Jadi bagi kita di Indonesia, keunggulan mesin single tub yang benar-benar mutlak adalah pada hasil cucian yang lebih lembut dan bersahabat pada kain serta menjadikan pakaian dan barang lainnya yang dicuci jadi lebih tahan lama. Selain itu, hasil cucian juga lebih bersih karena metode mencucinya menggunakan gaya gravitasi bukannya sentrifugal seperti di mesin single tub.

Sedangkan untuk konsumsi air, sampai saat ini di Indonesia air masih tergolong murah di kebanyakan tempat, kecuali bila anda berlangganan di apartemen yang memang lumayan mahal. Selain itu, konsumsi listrik juga jadi pertimbangan utama, karena dayanya cukup besar, bisa berkisar 600watt atau lebih.
Masalah pengeringan juga bukan pertimbangan utama mengingat Indonesia ada di equator yang sinar mataharinya melimpah sepanjang tahun dan GRATIS, berbeda dengan Amerika dan Eropa yang harus pakai dryer yang notabene harus keluar biaya listrik lagi.
Selain itu, pengguna mesin cuci di Amrik/Eropa kebanyakan adalah end user sendiri bukannya seperti kita di Indonesia yang masih bisa manja punya pembantu, kadang bahkan lebih dari satu. Jadi resiko kerusakan pemakaian harus benar-benar diperhitungkan, apalagi bila sudah tidak dalam masa garansi.

Tidak heran bila sampai saat ini, jumlah pengguna mesin front loading masih sangat terbatas dengan segmen premium dan juga merek yang beredar didominasi oleh merek Eropa/Amerika sperti Electrolux, Domo, Frigidaire, La Germania dan Maytag. Electrolux sendiri adalah merek mesin cuci jenis front loading paling laku di dunia. Disamping itu merek Korea juga cukup kuat seperti LG dan Samsung. Sedangkan merek Jepang sangat terbatas seperti dari Sharp.

Tapi bila anda memang punya dana, memilih mesin cuci front loading ini jelas sah-sah saja. Dan nilai lebih lainnya adalah anda bisa memadukannya dengan desain interior di area service rumah anda seperti area kitchen dan storage, dimana kehadiran mesin cuci front loading yang desainnya stylish pasti mengundang lirikan mata tamu anda ke arah benda ini.

9 Tips Membeli Mesin Cuci

Kalau anda sedang mempertimbangkan untuk membeli mesin cuci, dan kemudian jalan-jalan di toko elektronik atau di hypermarket, pasti menjumpai banyak sekali model2 mesin cuci dari berbagai tipe dan merek. Bila sudah begini, kadang malah jadi membingungkan untuk mencari yang cocok. Lalu, bagaimana memilih mesin cuci yang tepat untuk dipakai?
Jawabannya sebenarnya sangat relatif dan tergantung dari anda sendiri, namun secara umum inilah hal-hal yang menjadi pertimbangan:

1. Berapa budget yang anda sediakan untuk membeli mesin cuci?
Tipe yang paling dasar yaitu mesin cuci dua tabung (double tub), biasanya beroperasi semi otomatis. Harga berkisar mulai dari 1,3 juta rupiah (kadang bisa kurang) sampai dibawah 2 juta rupiah. Tipe diatasnya yaitu satu tabung (single tub), rata-rata sudah full otomatis dengan harga mulai sekitar 2 juta rupiah. Dan tipe yang paling advanced adalah mesin cuci bukaan depan (front loading), dengan harga diatas 3 juta sampai 7 juta rupiah.

2. Siapa yang paling sering memakai mesin cuci ini?
Kalau anda atau isteri anda yang paling sering mencuci sendiri di rumah, tak ada salahnya mengalokasikan budget sedikit lebih demi kenyamanan/ kemudahan dan memilih tipe satu tabung. Syukur-syukur ada dana lebih untuk membeli tipe front loading. Perlu diketahui bahwa tipe front loading walau harganya selangit, tapi mampu menghasilkan cucian yang lebih bersih dan lembut.
Sebaliknya bila pembantu anda yang paling sering, maka lebih rasional memilih yang dua tabung, karena pengoperasiannya sangat simpel, dan seandainya terjadi rusak karena salah pakai, biaya reparasinya tidak terlalu mahal.

3. Jenis saluran/instalasi air apa yang tersedia di tempat anda?
Tipe dua tabung sudah jelas bisa beroperasi dengan saluran air yang paling biasa sekalipun. Kalau terpaksa, anda bisa mengguyur sendiri air ke dalam tabungnya. Sedangkan tipe single tub kadang harus tersedia saluran air dengan tekanan yang cukup keras supaya fungsinya dapat berjalan optimal. Demikian juga dengan beberapa jenis front loading yang memiliki feature mencuci dengan air panas.

4. Berapa daya listrik yang terpasang di rumah?
Untuk rumah standar yang daya listriknya sampai 1300watt, rasanya tak ada pilihan lain kecuali double tub. Untuk daya terpasang sampai 2200watt, tipe single tub sudah bisa dipilih. Semuanya dengan catatan masih ada peralatan elektronik lain di rumah.

5. Berapa banyak anggota keluarga di rumah?
Tentunya ini berkaitan dengan kapasitas mesin cuci yang anda beli. Bila di rumah hanya ada 2-3 orang, maka kapasitas 6 kg sudah lebih dari cukup (kapasitas 6 kg saat ini paling kecil di pasaran). Tapi bila ada 4-6 orang, maka kapasitas 7-8 kg bisa dipertimbangkan. Bila keluarga anda besar dengan jumlah diatas 7 orang, pilihlah kapasitas 9 kg atau lebih.

6. Berapa sering anda mencuci?
Ini juga berkaitan dengan kapasitas. Bila anda mencuci seminggu sekali atau seminggu dua kali, maka walaupun anda hanya tinggal berdua dengan pasangan, maka kapasitas 7-8 kg lebih baik dipilih, daripada yang 6 kg tapi justru membuat anda harus membagi cucian anda dalam beberapa ronde pencucian.

7. Features dan kebutuhan
Untuk bisa bersaing di pasar, maka banyak produsen mesin cuci yang menawarkan berbagai feature yang di-klaim tidak terdapat pada merek dan tipe lainnya. Anda sebagai konsumen perlu cermat tentang hal ini. Memang sebagian feature itu berguna, tetapi sebagian lain hanya untuk membuat positioning yang berbeda demi kampanye pemasarannya. Juga jangan tergiur adanya bonus atau hadiah semisal gratis deterjen, cairan pelembut, tempat pakaian kotor, dsb. Ingat: yang paling penting mesin cucinya bukan yang lain-lain. Disini pepatah lama berlaku: Teliti sebelum membeli!

8. Merek dan model
Lebih baik membeli dari merek yang sudah terkenal daripada merek yang kurang jelas walaupun dengan harga yang lebih murah. Kalau anda ingin berhemat, merek Korea bisa jadi pilihan karena biasanya menawarkan harga lebih kompetitif dibanding merek Jepang dengan spesifikasi yang setara.
Untuk model, tidak ada salahnya memilih yang bisa memperindah penampilan rumah, sepanjang fungsi utama dan kualitas barangnya juga baik.

9. Garansi dan after sales service
Cek masa garansi dari berbagai merek yang jadi alternatif pilihan anda. Semakin lama masa garansi maka anda makin mendapat perlindungan dalam pemakaian. Teliti juga cakupan garansi: semua komponen atau bagian tertentu saja, demikan juga apakah termasuk spare part dan jasa perbaikan. Selain itu, pastikan ada service center resmi di daerah anda, terutama bila anda tinggal di luar Jawa. Juga, lebih baik bila merek tersebut bisa melakukan kunjungan ke rumah di hari Sabtu dan Minggu, terutama jika anda dan isteri sama-sama bekerja.

Selamat membeli mesin cuci :)

Menambal Bak Mandi Fiber Bocor – Part 2

Perlahan-lahan, ambil sedikit lem dan dengan bantuan sumpit, cocolkan ke lubang-lubang kecil kebocoran di dinding sisi dalam bak fiber. Pastikan bahwa lem telah masuk ke lubang-lubang itu.
Ulangi langkah ini beberapa kali, kira-kira setiap 10 menit. Bila ada lem yang menetes/mengalir ke bawah, ambil dengan sumpit, dan masukkan cairan kembali ke lubang.


Untuk bagian yang gompel, pertama oleskan lem secukupnya. Sambil menunggu lem agak kering, potong-potonglah serat fiber dengan ukuran yang bisa masuk kecelah gompelnya.
Lalu letakkan dan susun dengan hati-hati serat fiber tadi, dan setelah itu, lapisi lagi dengan lem secukupnya. Kalau perlu, tanbahkan lapisan serat fibernya.


Demikanlah, tinggal didiamkan saja sampai lem dan serat fiber benar-benar kering.

Kesan yang saya dapat: Pekerjaan dengan lem fiber ini benar-benar perlu kesabaran!

Tips:
- Semua permukaan yang akan dikerjakan HARUS dalam keadaan KERING.
- Untuk mempercepat pengeringan, bisa arahkan kipas angin kecil ke area yang diberi lem
- Setelah pengerjaan, JANGAN sampai terkena AIR untuk sementara waktu, paling tidak 12 jam.
- Tanda bahwa lem sudah mulai kering bisa dilihat perubahan warna, dari kekuningan menjadi putih dan juga aroma bau lem (seperti aica aibon) sudah hilang.
- Coba sentuh/raba dengan sumpit untuk menguji (lem ini sulit hilang bila kena kulit), bila belum benar-benar kering JANGAN terkena AIR dulu.

Alternatif:
Selain dengan lem fiber ini, bila lubang bocornya kecil, bisa ditambal dengan lem plastik yang banyak dijual di kaki lima (harga sekitar 5 – 10 ribu rupiah per dos). Keuntungannya proses pengeringan jauh lebih cepat.

Apakah netters tahu ada cara lain yang lebih cepat dan praktis? Please share. Trims.

Menambal Bak Mandi Fiber Bocor – Part 1

Penggunaan bak mandi fiber di rumah-rumah saat ini sudah jadi hal yang jamak, terutama untuk rumah yang ukuran kamar mandinya mungil, karena ukurannya yang kompak, harga terjangkau, bentuk simpel dan pemasangannya cukup mudah. Sebenarmya merawat bak fiber seperti ini cukup mudah, yang penting secara teratur air dikuras dan dindingnya disikat/dibersihkan.

Kebetulan saya juga punya yang seperti ini, namun pada saat rumah direnovasi, bak ini terkena efek samping pembangunan seperti kejatuhan material, tertusuk paku dsb, sehingga ada beberapa bagian yang bocor bahkan di bagian bawah ada yang gompel kecil.
(gambar di bawah: tanda merah = bocor, tanda biru = gompel)



Pertanyaan yang timbul kemudian, bagaimana cara menambal kebocoran dan gompel sehingga bak bisa berfungsi seperti semula?

Setelah coba-coba cari informasi, akhirnya saya beli sebotol lem fiber, lengkap dengan serat fiber yang bisa dipotong kecil-kecil. Si penjual menyebutkan bahwa setelah aplikasi, harus didiamkan kering selama 24 jam.

Langsung saya coba untuk memulai. Bahan-bahan sudah lengkap, tinggal menuangkan campuran lem secukupnya di bekas cup minuman (seperti aqua gelas), dan siapkan sumpit atau kuas untuk mengoleskan lem ke permukaan bak. Juga boleh siapkan gunting untuk memotong serat fiber menjadi potongan kecil-kecil


....Bersambung

Security Risk - Free Online Flash Games

**** Sehubungan adanya security risk yang dideteksi oleh anti-virus di PC saya dari aplikasi free online flash games, maka dengan sangat menyesal untuk sementara aplikasi tersebut saya hapuskan dari blog ini.
Terimakasih atas pengertian rekan2 semua. ****

**** Due to a detectable security risk threatening my PC derived from free online flash games, in the mean time, with a deep regret I would have to de-activate the application from this blog.
Thank you for your kind understanding. ****

Membersihkan sisa adonan semen

Posting ini saya ingin ganti bertanya kepada para netters, topiknya sih masih tentang merawat rumah, tapi mengenai bagian di depan rumah, tepatnya jalan depan rumah. Masalahnya adalah tentang sisa adonan semen yang sudah kering dan meleber menimbulkan bercak-bercak yang tidak sedap dipandang. Ini nih gambarnya.....



Nah, saya rasa banyak sekali dari kita pada saat melakukan renovasi rumah, apalagi yang diborongkan kepada orang lain akan menghadapi situasi yang sama seperti saya. Yaitu adonan semen yang diletakkan di depan rumah, dan pada saat selesai menyebabkan masalah seperti diatas.

Memang agak sulit untuk mengontrol para tukang pada saat pembangunan dikerjakan, apalagi jika kita tidak tinggal di rumah itu alias ngungsi dulu ke tempat lain.
Persoalannya, setelah kejadian, gimana ya cara bersihinnya? Kalau ada yang bisa memberikan solusi, silakan, saya tunggu......

Merawat Rumah : Lumasi Engsel & Kunci (Part 2)

Dibawah ini contoh melumasi engsel pagar (saya menggunakan jenis spray rust evader) untuk bisa menembus celah2 sempit yang sulit dijangkau. Jangan lupa untuk menuangkan /menyemprotkan dari arah atas (biasanya ada lubang kecil di bagian ini).
Lalu gerakkan pintu beberapa kali supaya pelumas tersebar merata.









Selanjutnya melumasi gembok pagar, saya semprotkan ke bagian dalam melalui lubang kunci di bagian bawah. Bila ada lubang2 kecil di kiri kanannya, masukkan juga pelumas melalui lubang kecil ini.
Selanjutnya, putarkan kunci ke kiri dan kanan beberapa kali supaya pelumas tersebar merata. Ada baiknya anda sedia tissue atau kain lap kering untuk me-lap cairan yang merembes, karena biasanya akan bercampur dengan karat yang lumer.


Yang terakhir melumasi lubang kunci pintu, saya semprotkan melalui lubangnya, dan saya masukkan anak kuncinya lalu putarkan juga ke kiri dan kanan beberapa kali. Siapkan juga tissue atau kain lap kering agar cairan kotornya tidak mengenai bagian2 pintu yang lainnya.


Langkah-langkah pelumasan bisa juga diterapkan misalnya untuk handle pintu dan engsel-engsel pintu maupun jendela.

Nah, lumayan...selesai sudah beberapa langkah mudah untuk merawat rumah kita semua :)

Merawat Rumah : Lumasi Engsel & Kunci (Part 1)

Salah satu hal yang termasuk cukup gampang dilakukan dalam merawat rumah adalah melumasi engsel dan kunci, misal:

- engsel pintu pagar (+ roda pagar bila menggunakan jenis pagar geser)
- engsel pintu2 rumah
- engsel jendela
- kunci pintu
- kunci gembok

Paling bagus kalau dilakukan secara teratur, misal 1 bulan sekali, terlebih bagi engsel atau kunci yang terletak di luar rumah, seperti engsel dan gembok pagar.
Juga kalau anda punya pintu yang digembok terus-menerus dan selalu terkena panas/hujan, seperti tralis atas halaman belakang/samping yang ada bukaannya, usahakan untuk melakukan perawatan ini secara berkala. Kalau tidak, jangan2 gemboknya terlanjur berkarat dan malah tidak bisa dibuka lagi, akibatnya terpaksa dibongkar (kalau bisa) atau mungkin harus panggil tukang las untuk potong besi teralisnya.

Sebagai pelumas, ada beberapa alternatif, misalnya:
- sisa/cadangan oli (mobil/motor) yang belum terpakai
- oli (mobil/motor) bekas --> not recommended karena membuat kotor
- minyak mesin jahit (misal: Singer) --> recommended
- minyak goreng
- jenis2 rust evader (misal WD 40) --> recommended untuk celah2 sempit yang berkarat dan membutuhkan daya semprot


....Bersambung

Tampilan Baru

Akhirnya setelah seminggu vakum, saya bisa posting lagi. Ternyata efek liburan lebaran cukup berasa ya, penginnya santai tapi harus ngurus macem-macem di rumah. Maklum bala bantuan belum pada dateng, hehe (mudah2an dateng, kalo gak berabe.....)
Nah, beberapa hari terakhir saya pake buat menata ulang layout blog, yah biar gak bosen aja n pengen coba ini itu, termasuk template yang akhirnya ganti jadi yang sekarang ini.
Googling di web, nemu satu artikel menarik tentang cara meningkatkan pengunjung ke blog, kalau ada yang berminat bisa lihat aslinya disini.

Trims.

Met Lebaran

Minal Aidin wal Faizin. Mohon Maaf Lahir dan Bathin.

Merawat Kolam – Part 3

Metode dengan penggunaan pompa sirkulasi plus saringan kotoran ini kekurangannya adalah tidak bisa menguras air dan endapan lumut / kotoran ikan dengan tuntas.
Biasanya yang mampu untuk disaring hanya sebagian saja, dimana kita bisa membersihkan atau mengganti tapas penyaringnya. Mungkin kalau anda menggunakan lebih dari satu set pompa + saringan maka hasilnya lebih baik, tapi konsumsi listrik juga jadi lebih boros....

Nah, belum lama ngobrol sama temen, ada yang kasih jalan keluar dengan penggunaan pompa celup (submersible pump). Alatnya portable serta harganya relatif masih terjangkau (sekitar 300-500 ribu rupiah). Bisa dicari di toko2 DIY (Do-it Yourself) misalnya di A** H**dw**e [sensor iklan] atau di toko-toko alat teknik/spesialis pompa yang banyak bertebaran di Kenari Mas. Cari di toko online juga banyak kok, tinggal googling aja....
Nah, dengan pompa celup ini, maka pompa tinggal dimasukkan saja, dan nanti air + kotoran akan disedot keluar (pastinya para penghuni alias ikan2 harus diungsikan lebih dahulu).

Pada saat mengisi kembali, jangan lupa untuk menaburi dengan butiran garam (banyak dijual di tukang ikan) untuk mencegah/mengurangi penyebaran jamur yang menyerang ikan.

------------------------------------------
Blogowner reflects on his own story:
Kadang bikin sesuatu itu relatif mudah, tapi kalau gak dipikirin dari awal tentang perawatan dan pemeliharaannya, nanti di tengah2 pusing dan bikin capek hati……

Merawat Kolam – Part 2

Belum sempet nulis, gambarnya aja dulu...


\....Bersambung

Merawat Kolam – Part 1

Pagi ini semua bala bantuan di rumah resmi mudik. Otomatis soal merawat rumah harus dikerjakan sendiri semuanya kan? Nah, pas di depan teras tadi mata tertumbuk ke kolam yang sudah lama (baca: beberapa bulan) gak saya sentuh. Jangan salah ya, kolam yang diomongin ini bukan foto yang ada di pojok kanan atas blog loh (itu sih rapi ‘n terawat, hehe....)

Memang kolam ini pembuatannya juga serba mendadak, alhasil desain dan masalah pemeliharaan serta perawatan kurang diperhitungkan di awal, dengan niat untuk bikin tempat ikan hias biar anak saya seneng gak cuma liat ikan di aquarium kecil.

Nah setelah jadi beberapa minggu, masalah mulai muncul: lumut dan air yang keruh. Setelah nanya2 ke tukang ikan/kolam, ternyata harusnya sebuah kolam punya sistem: (1) sirkulasi, (2) penyaringan dan (3) pembuangan air/kotorannya .

Tiga-tiganya gak ada di kolam saya!

Kalau mau bener, ya harus dirombak yang berarti makan dana lagi (males kalee...) walaupun mungkin itu pendekatan yang harusnya dipakai.

Ya udah, akhirnya saya pakai jalan tengah, beli pompa sirkulasi plus saringan kotoran, yang bisa mengatasai masalah (1) dan (2) diatas, dengan catatan perawatannya rutin paling gak 2 minggu sekali.



/.... Bersambung

Ayo Bersihkan Lampu!

Bagi anda yang punya lampu luar ruang dengan penutup box atau semi bulat dari bahan plastik/mika yang terpasang di plafon/eternit/gypsum, biasanya sering mendapati ruang dalam kotak lampu dipenuhi kotoran yang berasal dari serangga-serangga kecil yang mati ketika mendekati lampu tersebut karena panas, dan juga kumpulan debu yang ikut masuk dan menempel bersamanya.

Untuk menjaga keindahan dan merawat penutup lampu ini gampang banget kok...
Begini caranya:
1. Pastikan lampu dalam kondisi mati, bila perlu set sekring (MCB) ke posisi mati. Bila baru saja dinyalakan tunggu sekitar 10-15 menit agar kotak sudah tidak panas.
2. Menggunakan tangga, cobalah untuk membuka plastik penutup dari rumahnya. Biasanya di dalamnya ada beberapa kaitan yang menahan si penutup.
3. Pada saat melepas jangan menarik terlalu keras, tapi ungkitlah ke satu arah dengan satu tangan, sementara tangan yang lain menahan rumah yang menempel ke plafon. Bila sulit, bisa gunakan obeng minus ukuran kecil untuk membantu.

4. Setelah terlepas, bawa turun dan mulai bersihkan dengan cara siram di bawah keran air.
5. Gunakan sabun cuci piring plus spons lembut untuk menggosok sampai bersih. Ulangi seperlunya. Hati-hati pada saat membersihkan bagian tepi mika/plastik karena mungkin tajam dan bisa menyayat kulit tangan.
6. Keringkan dengan lap kering dan anginkan sampai kering benar. Sambil menunggu, bersihkan rumah lampu dan lampunya dengan kuas, agar kotoran bisa terlepas dengan mudah.
7. Pasangkan lagi penutup pastik/mika yang sudah kering ke tempatnya

Nah selesai sudah. Lagi-lagi, merawat rumah itu simpel kan?

Salam.

Kamar Mandi Fresh dan Hemat Energi!

Ventilasi pada sebuah kamar mandi mempunyai peranan yang sangat penting. Bila ventilasi tidak bagus, akibatnya udara sulit untuk bersirkulasi dan menyebabkan aroma yang tak sedap.
Biasanya hal ini diatasi dengan memasang exhaust fan, namun umumnya exhaust fan hanya menyala bersamaan dengan menyalanya lampu. Tentunya frekuensi sirkulasi udara seperti ini tidak cukup untuk mengalirkan udara yang segar ke kamar mandi anda secara terus menerus.

Situasi akan semakin buruk bila pencahayaan juga kurang, karena jamur dan bakteri bisa berkembang-biak di tempat-tempat yang lembab dan cenderung gelap. Masih banyak dari kamar mandi yang ada di rumah-rumah, hanya mendapatkan pencahayaan dari lampu dan kurang dari cahaya matahari.

Bila anda akan mulai membangun rumah, atau sedang merencanakan untuk merenovasi, cobalah berkonsultasi dengan sang pemborong atau arsitek agar kamar mandi anda dibuatkan celah terbuka di sisi dinding atas (yang biasanya tertutup plafon) untuk mengalirkan udara, sekaligus menyalurkan pencahayaan alami dari matahari. Salah satu contohnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:



Pada contoh ini, terdapat celah sepanjang dinding selebar kurang lebih 30 cm, yang diatasnya dibuat penutup dari kaca yang dipasang melandai dari sisi dinding /tembok luar ke arah atas kamar mandi, sehingga air hujan dan kotoran tidak bisa masuk. Sisi kiri dan kanan dibiarkan terbuka (lubang berbentuk segitiga) untuk aliran udara.

Dengan cara ini anda akan mendapat beberapa manfaat:
1. Udara yang fresh karena sirkulasi selama 24 jam, dan tidak perlu exhaust fan
2. Pencahaayaan alami di siang hari, tidak perlu menyalakan lampu
Keduanya berarti rumah anda hemat energi dan biaya listrik (lumayan lho, di jaman semuanya serba mahal ini :))
Selain itu anda juga masih diuntungkan dengan lebih mudah dalam merawat rumah, karena dengan sirkulasi dan pencahayaan yang baik, jamur dan bakteri tidak akan betah tumbuh, dan anda tidak perlu repot membersihkan kamar mandi terlalu sering.

Selamat mencoba!

Halo !


Akhirnya tercapai juga cita-cita untuk membuat sebuah blog yang punya tema mengenai rumah, bersifat universal dan mudah-mudahan bisa berguna bagi sesama. Seputar Griya saya niatkan untuk menampilkan ide, artikel, tips dan tentu saja sharing dari rekan-rekan semua seputar pengalaman mengelola, menata dan merawat rumah kita masing-masing.
Rumah memang hal yang vital bagi (hampir) setiap manusia, karena menyangkut kebutuhan paling dasar untuk berlindung dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sejalan dengan berkembangnya peradaban, maka rumah juga dituntut untuk bisa beradaptasi dengan berbagai keinginan manusia. Contohnya: bagaimana supaya rumah bisa tampil menarik, indah, nyaman, menyiratkan pribadi pemilknya, kadang bahkan diusahakan untuk mencerminkan status sosial seseorang, dan juga yang sudah menjadi pedoman umum adalah nilai rumah sebagai alat investasi.
Karena rumah umumnya juga menjadi tempat tinggal sebuah keluarga yang terdiri dari berbagai pribadi dengan aktivitas yang beragam, selera yang berbeda, sudut pandang yang unik dalam melihat suatu hal, maka seringkali "kompromi" menjadi kata yang lumrah dalam menata dan merawat rumah.
Yang tak kalah penting dalam menata dan merawat rumah tentunya adalah masalah dana. Yup, yang jelas kalau sudah menyangkut dana, pastinya akan terjadi skala prioritas untuk berbagai keperluan yang ada. Nah, keadaan akan menuntut kita untuk beradaptasi dan mencari ide kreatif agar bila solusi ideal belum bisa diraih, paling tidak solusi optimal bisa diterapkan. Yah, memang hidup toh tidak bisa semuanya sempurna kan :)
OK, kalau begitu, nantikan postingan saya selanjutnya dan tentunya partisipasi dan tanggapan dari seluruh pengunjung sangat saya nantikan.


Terima Kasih.

CO.CC:Free Domain
xxxx