Spiga
xxxx

Letak Saklar Lampu di Dinding

Letak saklar lampu di dinding rumah biasanya lumayan tinggi, sekitar 120 – 140 cm dari lantai, Bagi anak-anak, apalagi usia sampai 5 tahun, ketinggian ini tidak mudah untuk dijangkau.
Hal ini bisa disiasati dengan menempatkan letak saklar lampu di ketingggian sekitar 90 – 100 cm dari lantai, atau kurang lebih sejajar atau sedikit di bawah ketinggian handle pintu

Nah, dengan cara ini, anak-anak bisa dengan mudah menyalakan dan mematikan lampu di rumah kita. Anda bisa mulai mendidik anak anda untuk mandiri dalam urusan listrik, sehingga mereka juga akan belajar untuk menggunakan listrik seperlunya sejak kecil. Juga, mereka bisa membantu anda untuk menyalakan atau mematikan lampu di ruangan manapun, apabila anda kebetulan lagi sibuk mengerjakan sesuatu yang lain.

Pastikan bahwa sekrup pengunci saklar terbebas dari arus listrik, yang mungkin bisa berbahaya bagi si kecil. Cukup gunakan test pen untuk megujinya secara berkala. Kalau perlu gunakan lakban hitam yang dipotong persegi empat kecil-kecil untuk menutup kedua lubangnya.

Lagi – Tampilan Baru Seputar Griya

Akhirnya pagi ini selesai juga proses ganti skin dan template untuk blog tercinta Seputar Griya. Bener-bener lumayan setelah berhari-hari coba cari template yang kira-kira cocok baik dari segi estetis, support terhadap konten dan sisi komersialnya juga. Yah, memang tidak semua aspek bisa full terpenuhi dengan template ini, tapi setidaknya sudah bisa mengkompromikan ketiga kebutuhan diatas. Sama seperti mengurus rumah beneran, kompromi adalah kata kuncinya.

Termasuk dengan yang sekarang, berarti sudah 4 kali terjadi pergantian wajah untuk Seputar Griya yang belum genap berumur 2 bulan. Capek juga, tapi asyik. Mungkin itu sebabnya akhir-akhir ini saya makin sering nongkrong di depan PC ngurusin blog dibandingin nonton TV sepulang kantor di rumah. He..he..he

Mudah-mudah tampilan baru ini juga bisa membuat rekan2 bloggers dan netters umumnya untuk lebih betah melihat dan berkunjung ke Seputar Griya. Ya, apalah artinya sebuah blog tanpa pengunjung yang mau meluangkan waktu untuk melihat isi posting, mengirim komentar, atau sekedar ber-‘Say Hi’ di chat box.

Terimakasih,
Salam.

Mengenal Sertifikat Tanah – Part 3

PENERBITAN SERTIFIKAT

Di bawah ini saya sampaikan gambaran umum mengenai proses pengajuan atau permohonan penerbitan sertifikat tanah.

Untuk memperoleh sertifikat tanah diperlukan upaya, waktu dan biaya yang tidak sedikit, mulai dari mengajukan permohonan, mempersiapkan bukti-bukti dan surat-surat yang diperlukan, serta menghadap pejabat-pejabat yang terkait. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mendatangi kantor pertanahan kabupaten atau kotamaddya setempat untuk mendaftarkan tanah. Untuk ini anda diharuskan mengisi beberapa formulir tertentu yang disediakan dan melengkapi dokumen-dokumen yang terkait, misalnya akta jual beli, akta hibah, keterangan-keterangan pejabat atau dokumen-dokumen lain yang terkait.

Setelah semua persyaratan dipenuhi, selanjutnya tinggal menunggu penyelesaiannya, yang akan memakan waktu sekitar 3 s/d 6 bulan, bahkan untuk kasus- kasus tertentu – misalnya yang menyangkut kewenangan pejabat yang lebih tinggi – bisa lebih dari itu. Namun, selama masa menunggu tersebut, saya sarankan anda jangan pasif, melainkan harus rajin dan tidak bosan menanyakan kepada petugas yang mengurusnya dan demi keamanan dokumen tanah anda serta agar lebih hemat biaya, saya sarankan untuk mengurusnya sendiri.

Memang dalam pelaksanaannya pengurusan sertifikat ini cukup sulit dan sangat merepotkan. Seandainya anda sibuk dan tidak sempat untuk mengurus sendiri, ada alternatif lain yang bisa ditempuh seperti menggunakan biro jasa ataupun melalui notaris, walaupun sebenarnya saya tidak menyarankan demi keamanan dokumen tanah anda sendiri dan kemungkinan biaya yang dikeluarkan akan lebih besar.

Pertanyaan yang paling sering diajukan adalah adalah bagaimana seandainya kita hanya memiliki bukti-bukti berupa surat-surat pajak seperti petuk pajak bumi, girik, ketitir dan Ipeda, apakah akan diakui dan diterima oleh pejabat yang berwenang dalam rangka penerbitan sertifikat? Terhadap tanah-tanah yang kepemilikannya bersifat turun temurun dari nenek moyang dan hanya memiliki dokumen berupa tanda pajak seperti petuk pajak bumi, girik, ketitir dan Ipeda, maka untuk mendaftarkan tanah anda harus membawa surat tanda pajak tersebut di atas, Surat Pernyataan Kepala Desa tentang kepemilikan tanah tersebut yang dikuatkan oleh Camat dan surat pernyataan bahwa tanah tersebut tidak ada sengketa dan tidak sedang dijadikan tanggungan utang. Kelak dalam proses penerbitan sertfikatnya wajib diumumkan kepada masyarakat luas.

Untuk melihat site aslinya silakan klik disini

Mengenal Sertifikat Tanah – Part 2

KEGUNAAN SERTIFIKAT

Setelah kita memahami mengenai fisik dan kandungan materi sertifikat tanah, maka kita juga perlu memahami manfaat dari sebuah sertifikat tanah. Secara umum kegunaan dari sebuah sertifikat tanah adalah sebagai alat bukti bahwa si pemegang atau orang yang namanya disebut didalamnya, adalah orang yang berhak atas tanah yang bersangkutan. Namun, perlu juga diketahui lebih jauh, bahwa sertifikat tanah merupakan bukti hak atas tanah yang paling kuat. Dalam arti, bahwa selama tidak ada alat bukti lain yang membuktikan ketidak-benarannya, maka keterangan yang ada dalam sertifikat tanah haruslah dianggap benar, dengan tidak perlu alat bukti tambahan. Sedangkan alat bukti lain, seperti misalnya, saksi-saksi, akta jual beli dan surat-surat keterangan pejabat, hanya dianggap sebagai bukti permulaan yang harus dikuatkan oleh alat bukti lainnya.

Untuk lebih jelasnya, saya sajikan sebuah ilustrasi sebagai berikut:
Suatu saat anda terlibat sengketa tanah dengan pihak lain dan berujung pada pemeriksaan Hakim di pengadilan. Apabila anda telah memegang sertifikat tanah sebagai bukti hak atas tanah yang bersangkutan, maka jangan khawatir, anda aman. Anda hanya cukup menunjukkan sertifikat tersebut kepada Hakim sebagai alat bukti. Selanjutnya Hakim wajib menganggap dan menerima keterangan dalam sertifikat tersebut sebagai sesuatu yang benar. Namun disini ada pengecualian, apabila ternyata pihak lawan dapat membuktikan bahwa keterangan-keterangan yang ada dalam sertifikat tersebut tidak benar atau palsu. Misalnya, apabila ternyata kemudian pihak lawan dapat membuktikan bahwa data yang terdapat dalam sertifikat tersebut ternyata tidak benar atau palsu, maka sertifikat tanah anda tersebut dapat dibatalkan.

Beda ceritanya apabila dalam kasus tersebut anda hanya dapat menunjukkan akta jual beli tanah. Disini Hakim tidak akan begitu saja menerima bukti yang anda ajukan, namun Hakim akan meminta beberapa bukti tambahan, seperti antara lain: saksi-saksi, keterangan-keterangan pejabat dan kuitansi-kuitansi, alat bukti mana dapat memperkuat posisi anda sebagai orang yang berhak atas tanah tersebut.

Lantas, bagaimana dengan tanda pajak seperti, petuk pajak bumi, girik, ketitir dan Ipeda, apakah juga dapat dikatakan sebagai alat bukti hak atas tanah? Banyak orang menganggap bahwa surat-surat pajak juga merupakan bukti hak atas tanah seperti halnya sertifikat tanah, namun secara hukum surat-surat tanda pajak sebagaimana tersebut di atas bukanlah merupakan bukti hak atas tanah, surat-surat tesebut hanya merupakan bukti pembayaran pajak yang menginformasikan bahwa yang membayar pajak atau wajib pajak adalah orang yang namanya tercantum dalam surat pajak tersebut. Walaupun demikian, dalam prakteknya, surat-surat tanda pajak tersebut dapat diterima sebagai bukti hak atas tanah, namun harus ditunjang surat-surat lain seperti keterangan lurah yang dikuatkan oleh Camat dan pengumuman kepada masyarakat luas.

...Bersambung

Mengenal Sertifikat Tanah – Part 1

Pengantar:
Beberapa hari yang lalu saya bertemu teman yang bercerita bahwa seorang saudaranya dipanggil oleh pengadilan dalam kaitan dengan urusan hak atas tanah yang sudah dijual kepada orang lain dan sudah berlalu belasan tahun yang lampau. Dari obrolan itu saya ambil kesimpulan bahwa peranan sebuah sertifkat tanah sangat penting terutama bagi pemilik tanah/rumah dan juga akan mempunyai kekuatan hukum yang dapat dijadikan barang bukti di pengadilan. Tulisan dibawah ini saya ambil dan saya ringkas dari web aslinya, dan juga sedikit di-edit tanpa mengubah pengertian agar tidak terlalu panjang. Saya ingin supaya pengunjung Seputar Griya dapat lebih memahami (seperti saya yang juga tidak banyak tahu) mengenai masalah sertifkat tanah ini. Bagi anda yang ingin membaca tulisan lengkapnya silakan kunjungi web aslinya disini. Tak lupa kepada penulis asli, saya sampaikan terima kasih.

Berbicara mengenai sertifikat hak atas tanah – untuk selanjutnya dalam tulisan ini akan disebut “sertifikat tanah” – bagi sebagian besar dari kita, bukanlah suatu hal yang asing. Namun, apakah kita sudah benar-benar memahami dan menyadari mengenai manfaat sesungguhnya dari sertifikat tanah, informasi apa saja yang terdapat dalam sebuah sertifikat dan apa konsekuensi hukumnya apabila kita tidak segera men- sertifikat-kan tanah kita? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari kita simak bersama beberapa hal yang wajib kita ketahui terkait dengan sertifikat tanah.

SERTIFIKAT TANAH

Secara fisik sertifikat tanah dibagi atas beberapa bagian, yaitu : Sampul Luar, Sampul Dalam, Buku Tanah dan Surat Ukur/Gambar Situasi (GS). Namun dalam praktek sehari-hari orang sering hanya menyebut Buku Tanah dan Surat Ukur /GS. Dalam sebuah sertifikat tanah dijelaskan atau dibuktikan beberapa hal, antara lain yaitu:
- jenis hak atas tanah dan masa berlaku hak atas tanah
- nama pemegang hak
- keterangan fisik tanah
- beban di atas tanah
- peristiwa yang berhubungan dengan tanah.

1. Jenis Hak Atas Tanah Dan Masa Berlaku
Dalam sebuah sertifikat tanah, tertera jenis hak atas tanah yang bersangkutan, yaitu salah satu dari di bawah ini:
- Hak Milik (HM)
- Hak Guna Bangunan (HGB)
- Hak Pakai
- Hak Guna Usaha (HGU)
- Hak Pengelolaan
Juga akan tertulis berapa lama hak tersebut berlaku, kecuali untuk hak milik yang tidak ada batas masa berlakunya. Informasi mengenai jenis hak atas tanah dan masa berlaku, tertulis pada bagian Sampul Dalam (Buku Tanah) dan di kolom pertama bagian atas dari Buku Tanah.

2. Pemegang Hak.
Nama pemegang hak dapat kita ketahui dalam Buku Tanah kolom kedua bagian atas. Di dalam Buku Tanah juga dicatat dalam hal terjadi peralihan hak atas tanah. Misalnya, apabila terjadi transaksi jual beli, maka nama pemegang hak yang terdahulu akan dicoret oleh pejabat yang berwenang (BPN) dan selanjutnya dicantumkan pemegang hak yang baru dan begitu seterusnya, sehingga dari sertifikat tersebut selalu dapat diketahui siapa pemegang hak atas tanahnya.

Namun dalam praktek tidak semua berjalan sebagaimana seharusnya, sebab sering terjadi, setelah transaksi jual beli tanah, pemilik tanah yang baru lalai untuk melakukan balik nama dengan .mendaftarkannya ke Kantor Pertanahan. Kelalaian seperti ini memang tidak diatur sanksi yang tegas, namun kasus seperti ini akan merugikan pemilik tanah yang baru (pembeli), karena bisa saja pemilik lama yang namanya masih tercatat di Kantor Pertanahan, mengurus kembali penerbitan sertifikatnya dengan alasan hilang dan selanjutnya menjual lagi tanah tersebut kepada orang lain.

3. Keterangan Fisik
Keterangan fisik suatu tanah dapat dilihat pada Surat Ukur/Gambar Situasi. Disini kita bisa mengetahui mengenai luas tanah, panjang dan lebar, bentuk fisik tanah, letak dan batas-batas tanah.

4. Beban Di Atas Tanah.
Dari suatu sertifikat juga dapat diketahui apakah ada beban di atas tanah tersebut. Maksudnya, apakah tanah tersebut sedang dalam keadaan diagunkan atau dijaminkan pada suatu bank atau apakah di atas sertifikat tersebut terdapat hak lain, misalnya HGB di atas Hak Milik.

5. Peristiwa Yang Berhubungan Dengan Tanah
Semua peristiwa yang berhubungan dengan tanah tersebut juga dicatat oleh Kantor Pendaftaran Tanah (KPT) dalam sertifikat tersebut, misalnya peristiwa jual beli, hibah, penyertaan daam suatu Perseroan Terbatas (PT), pewarisan dan sebagainya.

…. Bersambung

Pakai yang mana: Mesin Cuci Front Loading atau Single Tub ?

Gara-gara tulisan sebelumnya mengenai tips membeli mesin cuci, jadi pingin kirim posting lagi mengenai perbandingan keuntungan penggunaan mesin cuci front loading vs single tub.

Beberapa website menjelaskan mengenai keuntungan penggunaan mesin cuci front loading, ada juga yang melakukan komparasi front loading vs single tub, dan kalau mau melihat sejarah mesin cuci itu sendiri bahkan ada artikel menarik di wikipedia.

Inti dari beberapa referensi diatas adalah:
- harga mesin cuci front loading jauh lebih mahal dari single tub
- mesin cuci front loading menggunakan air dalam jumlah yang lebih sedikit daripada single tub
- hasil pencucian mesin front loading lebih lembut pada kain dan membuat pakaian lebih tahan lama
- sabun untuk front loading biasanya khusus dan tidak bisa menggunakan deterjen cuci biasa
- secara ergonomis, mesin front loading terdapat kelemahan karena pengguna harus membungkuk untuk memasukkan dan mengeluarkan pakaian
- tingkat pengeringan mesin front loading lebih baik dibandingkan dengan single tub

Sedikit yang perlu saya tambahkan disini adalah dalam artikel2 diatas, pada mesin cuci single tub terdapat bagian yang disebut ‘agitator’ di bagian tengah/poros tabungnya. Ini adalah karakteristik mesin single tub yang beredar di pasar Amerika dan Eropa. Sedangkan untuk di Asia termasuk Indonesia, bagian tengah mesin single tub biasanya kosong tanpa apapun.

Jadi bagi kita di Indonesia, keunggulan mesin single tub yang benar-benar mutlak adalah pada hasil cucian yang lebih lembut dan bersahabat pada kain serta menjadikan pakaian dan barang lainnya yang dicuci jadi lebih tahan lama. Selain itu, hasil cucian juga lebih bersih karena metode mencucinya menggunakan gaya gravitasi bukannya sentrifugal seperti di mesin single tub.

Sedangkan untuk konsumsi air, sampai saat ini di Indonesia air masih tergolong murah di kebanyakan tempat, kecuali bila anda berlangganan di apartemen yang memang lumayan mahal. Selain itu, konsumsi listrik juga jadi pertimbangan utama, karena dayanya cukup besar, bisa berkisar 600watt atau lebih.
Masalah pengeringan juga bukan pertimbangan utama mengingat Indonesia ada di equator yang sinar mataharinya melimpah sepanjang tahun dan GRATIS, berbeda dengan Amerika dan Eropa yang harus pakai dryer yang notabene harus keluar biaya listrik lagi.
Selain itu, pengguna mesin cuci di Amrik/Eropa kebanyakan adalah end user sendiri bukannya seperti kita di Indonesia yang masih bisa manja punya pembantu, kadang bahkan lebih dari satu. Jadi resiko kerusakan pemakaian harus benar-benar diperhitungkan, apalagi bila sudah tidak dalam masa garansi.

Tidak heran bila sampai saat ini, jumlah pengguna mesin front loading masih sangat terbatas dengan segmen premium dan juga merek yang beredar didominasi oleh merek Eropa/Amerika sperti Electrolux, Domo, Frigidaire, La Germania dan Maytag. Electrolux sendiri adalah merek mesin cuci jenis front loading paling laku di dunia. Disamping itu merek Korea juga cukup kuat seperti LG dan Samsung. Sedangkan merek Jepang sangat terbatas seperti dari Sharp.

Tapi bila anda memang punya dana, memilih mesin cuci front loading ini jelas sah-sah saja. Dan nilai lebih lainnya adalah anda bisa memadukannya dengan desain interior di area service rumah anda seperti area kitchen dan storage, dimana kehadiran mesin cuci front loading yang desainnya stylish pasti mengundang lirikan mata tamu anda ke arah benda ini.

9 Tips Membeli Mesin Cuci

Kalau anda sedang mempertimbangkan untuk membeli mesin cuci, dan kemudian jalan-jalan di toko elektronik atau di hypermarket, pasti menjumpai banyak sekali model2 mesin cuci dari berbagai tipe dan merek. Bila sudah begini, kadang malah jadi membingungkan untuk mencari yang cocok. Lalu, bagaimana memilih mesin cuci yang tepat untuk dipakai?
Jawabannya sebenarnya sangat relatif dan tergantung dari anda sendiri, namun secara umum inilah hal-hal yang menjadi pertimbangan:

1. Berapa budget yang anda sediakan untuk membeli mesin cuci?
Tipe yang paling dasar yaitu mesin cuci dua tabung (double tub), biasanya beroperasi semi otomatis. Harga berkisar mulai dari 1,3 juta rupiah (kadang bisa kurang) sampai dibawah 2 juta rupiah. Tipe diatasnya yaitu satu tabung (single tub), rata-rata sudah full otomatis dengan harga mulai sekitar 2 juta rupiah. Dan tipe yang paling advanced adalah mesin cuci bukaan depan (front loading), dengan harga diatas 3 juta sampai 7 juta rupiah.

2. Siapa yang paling sering memakai mesin cuci ini?
Kalau anda atau isteri anda yang paling sering mencuci sendiri di rumah, tak ada salahnya mengalokasikan budget sedikit lebih demi kenyamanan/ kemudahan dan memilih tipe satu tabung. Syukur-syukur ada dana lebih untuk membeli tipe front loading. Perlu diketahui bahwa tipe front loading walau harganya selangit, tapi mampu menghasilkan cucian yang lebih bersih dan lembut.
Sebaliknya bila pembantu anda yang paling sering, maka lebih rasional memilih yang dua tabung, karena pengoperasiannya sangat simpel, dan seandainya terjadi rusak karena salah pakai, biaya reparasinya tidak terlalu mahal.

3. Jenis saluran/instalasi air apa yang tersedia di tempat anda?
Tipe dua tabung sudah jelas bisa beroperasi dengan saluran air yang paling biasa sekalipun. Kalau terpaksa, anda bisa mengguyur sendiri air ke dalam tabungnya. Sedangkan tipe single tub kadang harus tersedia saluran air dengan tekanan yang cukup keras supaya fungsinya dapat berjalan optimal. Demikian juga dengan beberapa jenis front loading yang memiliki feature mencuci dengan air panas.

4. Berapa daya listrik yang terpasang di rumah?
Untuk rumah standar yang daya listriknya sampai 1300watt, rasanya tak ada pilihan lain kecuali double tub. Untuk daya terpasang sampai 2200watt, tipe single tub sudah bisa dipilih. Semuanya dengan catatan masih ada peralatan elektronik lain di rumah.

5. Berapa banyak anggota keluarga di rumah?
Tentunya ini berkaitan dengan kapasitas mesin cuci yang anda beli. Bila di rumah hanya ada 2-3 orang, maka kapasitas 6 kg sudah lebih dari cukup (kapasitas 6 kg saat ini paling kecil di pasaran). Tapi bila ada 4-6 orang, maka kapasitas 7-8 kg bisa dipertimbangkan. Bila keluarga anda besar dengan jumlah diatas 7 orang, pilihlah kapasitas 9 kg atau lebih.

6. Berapa sering anda mencuci?
Ini juga berkaitan dengan kapasitas. Bila anda mencuci seminggu sekali atau seminggu dua kali, maka walaupun anda hanya tinggal berdua dengan pasangan, maka kapasitas 7-8 kg lebih baik dipilih, daripada yang 6 kg tapi justru membuat anda harus membagi cucian anda dalam beberapa ronde pencucian.

7. Features dan kebutuhan
Untuk bisa bersaing di pasar, maka banyak produsen mesin cuci yang menawarkan berbagai feature yang di-klaim tidak terdapat pada merek dan tipe lainnya. Anda sebagai konsumen perlu cermat tentang hal ini. Memang sebagian feature itu berguna, tetapi sebagian lain hanya untuk membuat positioning yang berbeda demi kampanye pemasarannya. Juga jangan tergiur adanya bonus atau hadiah semisal gratis deterjen, cairan pelembut, tempat pakaian kotor, dsb. Ingat: yang paling penting mesin cucinya bukan yang lain-lain. Disini pepatah lama berlaku: Teliti sebelum membeli!

8. Merek dan model
Lebih baik membeli dari merek yang sudah terkenal daripada merek yang kurang jelas walaupun dengan harga yang lebih murah. Kalau anda ingin berhemat, merek Korea bisa jadi pilihan karena biasanya menawarkan harga lebih kompetitif dibanding merek Jepang dengan spesifikasi yang setara.
Untuk model, tidak ada salahnya memilih yang bisa memperindah penampilan rumah, sepanjang fungsi utama dan kualitas barangnya juga baik.

9. Garansi dan after sales service
Cek masa garansi dari berbagai merek yang jadi alternatif pilihan anda. Semakin lama masa garansi maka anda makin mendapat perlindungan dalam pemakaian. Teliti juga cakupan garansi: semua komponen atau bagian tertentu saja, demikan juga apakah termasuk spare part dan jasa perbaikan. Selain itu, pastikan ada service center resmi di daerah anda, terutama bila anda tinggal di luar Jawa. Juga, lebih baik bila merek tersebut bisa melakukan kunjungan ke rumah di hari Sabtu dan Minggu, terutama jika anda dan isteri sama-sama bekerja.

Selamat membeli mesin cuci :)

Menambal Bak Mandi Fiber Bocor – Part 2

Perlahan-lahan, ambil sedikit lem dan dengan bantuan sumpit, cocolkan ke lubang-lubang kecil kebocoran di dinding sisi dalam bak fiber. Pastikan bahwa lem telah masuk ke lubang-lubang itu.
Ulangi langkah ini beberapa kali, kira-kira setiap 10 menit. Bila ada lem yang menetes/mengalir ke bawah, ambil dengan sumpit, dan masukkan cairan kembali ke lubang.


Untuk bagian yang gompel, pertama oleskan lem secukupnya. Sambil menunggu lem agak kering, potong-potonglah serat fiber dengan ukuran yang bisa masuk kecelah gompelnya.
Lalu letakkan dan susun dengan hati-hati serat fiber tadi, dan setelah itu, lapisi lagi dengan lem secukupnya. Kalau perlu, tanbahkan lapisan serat fibernya.


Demikanlah, tinggal didiamkan saja sampai lem dan serat fiber benar-benar kering.

Kesan yang saya dapat: Pekerjaan dengan lem fiber ini benar-benar perlu kesabaran!

Tips:
- Semua permukaan yang akan dikerjakan HARUS dalam keadaan KERING.
- Untuk mempercepat pengeringan, bisa arahkan kipas angin kecil ke area yang diberi lem
- Setelah pengerjaan, JANGAN sampai terkena AIR untuk sementara waktu, paling tidak 12 jam.
- Tanda bahwa lem sudah mulai kering bisa dilihat perubahan warna, dari kekuningan menjadi putih dan juga aroma bau lem (seperti aica aibon) sudah hilang.
- Coba sentuh/raba dengan sumpit untuk menguji (lem ini sulit hilang bila kena kulit), bila belum benar-benar kering JANGAN terkena AIR dulu.

Alternatif:
Selain dengan lem fiber ini, bila lubang bocornya kecil, bisa ditambal dengan lem plastik yang banyak dijual di kaki lima (harga sekitar 5 – 10 ribu rupiah per dos). Keuntungannya proses pengeringan jauh lebih cepat.

Apakah netters tahu ada cara lain yang lebih cepat dan praktis? Please share. Trims.

Menambal Bak Mandi Fiber Bocor – Part 1

Penggunaan bak mandi fiber di rumah-rumah saat ini sudah jadi hal yang jamak, terutama untuk rumah yang ukuran kamar mandinya mungil, karena ukurannya yang kompak, harga terjangkau, bentuk simpel dan pemasangannya cukup mudah. Sebenarmya merawat bak fiber seperti ini cukup mudah, yang penting secara teratur air dikuras dan dindingnya disikat/dibersihkan.

Kebetulan saya juga punya yang seperti ini, namun pada saat rumah direnovasi, bak ini terkena efek samping pembangunan seperti kejatuhan material, tertusuk paku dsb, sehingga ada beberapa bagian yang bocor bahkan di bagian bawah ada yang gompel kecil.
(gambar di bawah: tanda merah = bocor, tanda biru = gompel)



Pertanyaan yang timbul kemudian, bagaimana cara menambal kebocoran dan gompel sehingga bak bisa berfungsi seperti semula?

Setelah coba-coba cari informasi, akhirnya saya beli sebotol lem fiber, lengkap dengan serat fiber yang bisa dipotong kecil-kecil. Si penjual menyebutkan bahwa setelah aplikasi, harus didiamkan kering selama 24 jam.

Langsung saya coba untuk memulai. Bahan-bahan sudah lengkap, tinggal menuangkan campuran lem secukupnya di bekas cup minuman (seperti aqua gelas), dan siapkan sumpit atau kuas untuk mengoleskan lem ke permukaan bak. Juga boleh siapkan gunting untuk memotong serat fiber menjadi potongan kecil-kecil


....Bersambung

Security Risk - Free Online Flash Games

**** Sehubungan adanya security risk yang dideteksi oleh anti-virus di PC saya dari aplikasi free online flash games, maka dengan sangat menyesal untuk sementara aplikasi tersebut saya hapuskan dari blog ini.
Terimakasih atas pengertian rekan2 semua. ****

**** Due to a detectable security risk threatening my PC derived from free online flash games, in the mean time, with a deep regret I would have to de-activate the application from this blog.
Thank you for your kind understanding. ****

Membersihkan sisa adonan semen

Posting ini saya ingin ganti bertanya kepada para netters, topiknya sih masih tentang merawat rumah, tapi mengenai bagian di depan rumah, tepatnya jalan depan rumah. Masalahnya adalah tentang sisa adonan semen yang sudah kering dan meleber menimbulkan bercak-bercak yang tidak sedap dipandang. Ini nih gambarnya.....



Nah, saya rasa banyak sekali dari kita pada saat melakukan renovasi rumah, apalagi yang diborongkan kepada orang lain akan menghadapi situasi yang sama seperti saya. Yaitu adonan semen yang diletakkan di depan rumah, dan pada saat selesai menyebabkan masalah seperti diatas.

Memang agak sulit untuk mengontrol para tukang pada saat pembangunan dikerjakan, apalagi jika kita tidak tinggal di rumah itu alias ngungsi dulu ke tempat lain.
Persoalannya, setelah kejadian, gimana ya cara bersihinnya? Kalau ada yang bisa memberikan solusi, silakan, saya tunggu......

Merawat Rumah : Lumasi Engsel & Kunci (Part 2)

Dibawah ini contoh melumasi engsel pagar (saya menggunakan jenis spray rust evader) untuk bisa menembus celah2 sempit yang sulit dijangkau. Jangan lupa untuk menuangkan /menyemprotkan dari arah atas (biasanya ada lubang kecil di bagian ini).
Lalu gerakkan pintu beberapa kali supaya pelumas tersebar merata.









Selanjutnya melumasi gembok pagar, saya semprotkan ke bagian dalam melalui lubang kunci di bagian bawah. Bila ada lubang2 kecil di kiri kanannya, masukkan juga pelumas melalui lubang kecil ini.
Selanjutnya, putarkan kunci ke kiri dan kanan beberapa kali supaya pelumas tersebar merata. Ada baiknya anda sedia tissue atau kain lap kering untuk me-lap cairan yang merembes, karena biasanya akan bercampur dengan karat yang lumer.


Yang terakhir melumasi lubang kunci pintu, saya semprotkan melalui lubangnya, dan saya masukkan anak kuncinya lalu putarkan juga ke kiri dan kanan beberapa kali. Siapkan juga tissue atau kain lap kering agar cairan kotornya tidak mengenai bagian2 pintu yang lainnya.


Langkah-langkah pelumasan bisa juga diterapkan misalnya untuk handle pintu dan engsel-engsel pintu maupun jendela.

Nah, lumayan...selesai sudah beberapa langkah mudah untuk merawat rumah kita semua :)

CO.CC:Free Domain
xxxx