Spiga
xxxx

Merawat Rumah : Lumasi Engsel & Kunci (Part 1)

Salah satu hal yang termasuk cukup gampang dilakukan dalam merawat rumah adalah melumasi engsel dan kunci, misal:

- engsel pintu pagar (+ roda pagar bila menggunakan jenis pagar geser)
- engsel pintu2 rumah
- engsel jendela
- kunci pintu
- kunci gembok

Paling bagus kalau dilakukan secara teratur, misal 1 bulan sekali, terlebih bagi engsel atau kunci yang terletak di luar rumah, seperti engsel dan gembok pagar.
Juga kalau anda punya pintu yang digembok terus-menerus dan selalu terkena panas/hujan, seperti tralis atas halaman belakang/samping yang ada bukaannya, usahakan untuk melakukan perawatan ini secara berkala. Kalau tidak, jangan2 gemboknya terlanjur berkarat dan malah tidak bisa dibuka lagi, akibatnya terpaksa dibongkar (kalau bisa) atau mungkin harus panggil tukang las untuk potong besi teralisnya.

Sebagai pelumas, ada beberapa alternatif, misalnya:
- sisa/cadangan oli (mobil/motor) yang belum terpakai
- oli (mobil/motor) bekas --> not recommended karena membuat kotor
- minyak mesin jahit (misal: Singer) --> recommended
- minyak goreng
- jenis2 rust evader (misal WD 40) --> recommended untuk celah2 sempit yang berkarat dan membutuhkan daya semprot


....Bersambung

Tampilan Baru

Akhirnya setelah seminggu vakum, saya bisa posting lagi. Ternyata efek liburan lebaran cukup berasa ya, penginnya santai tapi harus ngurus macem-macem di rumah. Maklum bala bantuan belum pada dateng, hehe (mudah2an dateng, kalo gak berabe.....)
Nah, beberapa hari terakhir saya pake buat menata ulang layout blog, yah biar gak bosen aja n pengen coba ini itu, termasuk template yang akhirnya ganti jadi yang sekarang ini.
Googling di web, nemu satu artikel menarik tentang cara meningkatkan pengunjung ke blog, kalau ada yang berminat bisa lihat aslinya disini.

Trims.

Met Lebaran

Minal Aidin wal Faizin. Mohon Maaf Lahir dan Bathin.

Merawat Kolam – Part 3

Metode dengan penggunaan pompa sirkulasi plus saringan kotoran ini kekurangannya adalah tidak bisa menguras air dan endapan lumut / kotoran ikan dengan tuntas.
Biasanya yang mampu untuk disaring hanya sebagian saja, dimana kita bisa membersihkan atau mengganti tapas penyaringnya. Mungkin kalau anda menggunakan lebih dari satu set pompa + saringan maka hasilnya lebih baik, tapi konsumsi listrik juga jadi lebih boros....

Nah, belum lama ngobrol sama temen, ada yang kasih jalan keluar dengan penggunaan pompa celup (submersible pump). Alatnya portable serta harganya relatif masih terjangkau (sekitar 300-500 ribu rupiah). Bisa dicari di toko2 DIY (Do-it Yourself) misalnya di A** H**dw**e [sensor iklan] atau di toko-toko alat teknik/spesialis pompa yang banyak bertebaran di Kenari Mas. Cari di toko online juga banyak kok, tinggal googling aja....
Nah, dengan pompa celup ini, maka pompa tinggal dimasukkan saja, dan nanti air + kotoran akan disedot keluar (pastinya para penghuni alias ikan2 harus diungsikan lebih dahulu).

Pada saat mengisi kembali, jangan lupa untuk menaburi dengan butiran garam (banyak dijual di tukang ikan) untuk mencegah/mengurangi penyebaran jamur yang menyerang ikan.

------------------------------------------
Blogowner reflects on his own story:
Kadang bikin sesuatu itu relatif mudah, tapi kalau gak dipikirin dari awal tentang perawatan dan pemeliharaannya, nanti di tengah2 pusing dan bikin capek hati……

Merawat Kolam – Part 2

Belum sempet nulis, gambarnya aja dulu...


\....Bersambung

Merawat Kolam – Part 1

Pagi ini semua bala bantuan di rumah resmi mudik. Otomatis soal merawat rumah harus dikerjakan sendiri semuanya kan? Nah, pas di depan teras tadi mata tertumbuk ke kolam yang sudah lama (baca: beberapa bulan) gak saya sentuh. Jangan salah ya, kolam yang diomongin ini bukan foto yang ada di pojok kanan atas blog loh (itu sih rapi ‘n terawat, hehe....)

Memang kolam ini pembuatannya juga serba mendadak, alhasil desain dan masalah pemeliharaan serta perawatan kurang diperhitungkan di awal, dengan niat untuk bikin tempat ikan hias biar anak saya seneng gak cuma liat ikan di aquarium kecil.

Nah setelah jadi beberapa minggu, masalah mulai muncul: lumut dan air yang keruh. Setelah nanya2 ke tukang ikan/kolam, ternyata harusnya sebuah kolam punya sistem: (1) sirkulasi, (2) penyaringan dan (3) pembuangan air/kotorannya .

Tiga-tiganya gak ada di kolam saya!

Kalau mau bener, ya harus dirombak yang berarti makan dana lagi (males kalee...) walaupun mungkin itu pendekatan yang harusnya dipakai.

Ya udah, akhirnya saya pakai jalan tengah, beli pompa sirkulasi plus saringan kotoran, yang bisa mengatasai masalah (1) dan (2) diatas, dengan catatan perawatannya rutin paling gak 2 minggu sekali.



/.... Bersambung

Ayo Bersihkan Lampu!

Bagi anda yang punya lampu luar ruang dengan penutup box atau semi bulat dari bahan plastik/mika yang terpasang di plafon/eternit/gypsum, biasanya sering mendapati ruang dalam kotak lampu dipenuhi kotoran yang berasal dari serangga-serangga kecil yang mati ketika mendekati lampu tersebut karena panas, dan juga kumpulan debu yang ikut masuk dan menempel bersamanya.

Untuk menjaga keindahan dan merawat penutup lampu ini gampang banget kok...
Begini caranya:
1. Pastikan lampu dalam kondisi mati, bila perlu set sekring (MCB) ke posisi mati. Bila baru saja dinyalakan tunggu sekitar 10-15 menit agar kotak sudah tidak panas.
2. Menggunakan tangga, cobalah untuk membuka plastik penutup dari rumahnya. Biasanya di dalamnya ada beberapa kaitan yang menahan si penutup.
3. Pada saat melepas jangan menarik terlalu keras, tapi ungkitlah ke satu arah dengan satu tangan, sementara tangan yang lain menahan rumah yang menempel ke plafon. Bila sulit, bisa gunakan obeng minus ukuran kecil untuk membantu.

4. Setelah terlepas, bawa turun dan mulai bersihkan dengan cara siram di bawah keran air.
5. Gunakan sabun cuci piring plus spons lembut untuk menggosok sampai bersih. Ulangi seperlunya. Hati-hati pada saat membersihkan bagian tepi mika/plastik karena mungkin tajam dan bisa menyayat kulit tangan.
6. Keringkan dengan lap kering dan anginkan sampai kering benar. Sambil menunggu, bersihkan rumah lampu dan lampunya dengan kuas, agar kotoran bisa terlepas dengan mudah.
7. Pasangkan lagi penutup pastik/mika yang sudah kering ke tempatnya

Nah selesai sudah. Lagi-lagi, merawat rumah itu simpel kan?

Salam.

Kamar Mandi Fresh dan Hemat Energi!

Ventilasi pada sebuah kamar mandi mempunyai peranan yang sangat penting. Bila ventilasi tidak bagus, akibatnya udara sulit untuk bersirkulasi dan menyebabkan aroma yang tak sedap.
Biasanya hal ini diatasi dengan memasang exhaust fan, namun umumnya exhaust fan hanya menyala bersamaan dengan menyalanya lampu. Tentunya frekuensi sirkulasi udara seperti ini tidak cukup untuk mengalirkan udara yang segar ke kamar mandi anda secara terus menerus.

Situasi akan semakin buruk bila pencahayaan juga kurang, karena jamur dan bakteri bisa berkembang-biak di tempat-tempat yang lembab dan cenderung gelap. Masih banyak dari kamar mandi yang ada di rumah-rumah, hanya mendapatkan pencahayaan dari lampu dan kurang dari cahaya matahari.

Bila anda akan mulai membangun rumah, atau sedang merencanakan untuk merenovasi, cobalah berkonsultasi dengan sang pemborong atau arsitek agar kamar mandi anda dibuatkan celah terbuka di sisi dinding atas (yang biasanya tertutup plafon) untuk mengalirkan udara, sekaligus menyalurkan pencahayaan alami dari matahari. Salah satu contohnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:



Pada contoh ini, terdapat celah sepanjang dinding selebar kurang lebih 30 cm, yang diatasnya dibuat penutup dari kaca yang dipasang melandai dari sisi dinding /tembok luar ke arah atas kamar mandi, sehingga air hujan dan kotoran tidak bisa masuk. Sisi kiri dan kanan dibiarkan terbuka (lubang berbentuk segitiga) untuk aliran udara.

Dengan cara ini anda akan mendapat beberapa manfaat:
1. Udara yang fresh karena sirkulasi selama 24 jam, dan tidak perlu exhaust fan
2. Pencahaayaan alami di siang hari, tidak perlu menyalakan lampu
Keduanya berarti rumah anda hemat energi dan biaya listrik (lumayan lho, di jaman semuanya serba mahal ini :))
Selain itu anda juga masih diuntungkan dengan lebih mudah dalam merawat rumah, karena dengan sirkulasi dan pencahayaan yang baik, jamur dan bakteri tidak akan betah tumbuh, dan anda tidak perlu repot membersihkan kamar mandi terlalu sering.

Selamat mencoba!

Halo !


Akhirnya tercapai juga cita-cita untuk membuat sebuah blog yang punya tema mengenai rumah, bersifat universal dan mudah-mudahan bisa berguna bagi sesama. Seputar Griya saya niatkan untuk menampilkan ide, artikel, tips dan tentu saja sharing dari rekan-rekan semua seputar pengalaman mengelola, menata dan merawat rumah kita masing-masing.
Rumah memang hal yang vital bagi (hampir) setiap manusia, karena menyangkut kebutuhan paling dasar untuk berlindung dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sejalan dengan berkembangnya peradaban, maka rumah juga dituntut untuk bisa beradaptasi dengan berbagai keinginan manusia. Contohnya: bagaimana supaya rumah bisa tampil menarik, indah, nyaman, menyiratkan pribadi pemilknya, kadang bahkan diusahakan untuk mencerminkan status sosial seseorang, dan juga yang sudah menjadi pedoman umum adalah nilai rumah sebagai alat investasi.
Karena rumah umumnya juga menjadi tempat tinggal sebuah keluarga yang terdiri dari berbagai pribadi dengan aktivitas yang beragam, selera yang berbeda, sudut pandang yang unik dalam melihat suatu hal, maka seringkali "kompromi" menjadi kata yang lumrah dalam menata dan merawat rumah.
Yang tak kalah penting dalam menata dan merawat rumah tentunya adalah masalah dana. Yup, yang jelas kalau sudah menyangkut dana, pastinya akan terjadi skala prioritas untuk berbagai keperluan yang ada. Nah, keadaan akan menuntut kita untuk beradaptasi dan mencari ide kreatif agar bila solusi ideal belum bisa diraih, paling tidak solusi optimal bisa diterapkan. Yah, memang hidup toh tidak bisa semuanya sempurna kan :)
OK, kalau begitu, nantikan postingan saya selanjutnya dan tentunya partisipasi dan tanggapan dari seluruh pengunjung sangat saya nantikan.


Terima Kasih.

CO.CC:Free Domain
xxxx