Spiga
xxxx

Tips Memaku Dinding

Memaku dinding rumah sebenarnya pekerjaan yang gampang-gampang susah. Kalau tidak biasa, salah-salah paku bisa melengkung, dinding retak dan gompel, atau jari kena pukul palu.
Berikut ini tips memaku dengan mudah, supaya bisa dilakukan oleh siapa saja (bapak2, ibu2, mas2 dan mbak2 tanpa kecuali):

1. Pastikan anda memakai paku beton bukannya paku kayu. Paku beton biasanya berwarna hitam, dengan kepala paku berbentuk agak tumpul, bukan pipih, dan lebih keras sehingga tidak mudah bengkok atau melengkung.

2. Tandai lokasi dinding yang akan dipaku, misalnya digores sedikit dengan ujung paku atau tandai dengan pensil.

3. Tutupi lokasi tanda tadi menggunakan selotip (isolasi) bening dengan pola menyilang bentuk + atau X, tujuannya supaya bila nanti dipaku, tembok dinding tidak pecah atau gompel.

4. Setelah itu, jepitlah paku pada bagian dekat ujung yang tajam menggunakan Tang. Gunanya, menghindari salah pukul ke jari dan tangan karena palu tidak mengenai paku dengan tepat.

5. Arahkan paku ke dinding dengan sudut vertikal kurang dari 90 derajat (tidak tegak lurus ke arah dinding). Gunanya supaya bila kita menggantungkan sesuatu ke paku tersebut, akan terdorong ke arah dinding dan tidak mudah terlepas atau meluncur jatuh.

6. Mulailah memaku menggunakan Palu yang kokoh dan punya gagang agak panjang, supaya anda tidak perlu menggunakan tenaga yang besar namun bisa menghasilkan momen yang cukup waktu mengayun.



Mudah-mudahan ini bisa membantu anda dalam pekerjaan sehari hari.

Membuat Sirkulasi Udara di Rumah - Part 4

Yah, akhirnya setelah tanya sana-sini, baca ini-itu, akhirnya saya ngerasa lebih 'sreg' dengan aliran 'minimalis tropis', kadang sering disebut aliran 'tropis modern', atau yang sejenisnya [saya sering bingung sendiri dengan istilah-istilah ini:) ]. Intinya, ya seperti yang saya idamkan semula, antara desain/estetis dan fungsi bisa selaras.

Rumah minimalis pastinya enak dilihat, minim ornamen dan desainnya kelihatan lebih clean dan simple. Di sisi lain, desain tropis memungkinkan bukaan-bukaan besar seperti jalusi di setiap kusen yang memungkinkan aliran udara yang bebas setiap saat (24/7, cost free!)
Ini ada contoh atas kebaikan teman saya yang desainer interior, sebuah contoh desain minimalis tropis dengan ciri-ciri yang saya sebut diatas.



Kalau dibahas lagi, masih bisa panjang hubungan antara sirkulasi udara dan desain sebuah rumah. Tapi, biar 'gak bosen, sementara saya akhiri dulu sampai disini, mungkin kapan-kapan bisa dilanjut.

Membuat Sirkulasi Udara di Rumah - Part 3

Pada bagian pertama, saya sedikit sharing bagaimana membuat sirkulasi udara dari satu sisi menuju sisi rumah yang lain. Kemudian di tulisan kedua, sudah disinggung penggunaan dua void yang berjauhan untuk menciptakan sirkulasi udara secara vertikal bila rumah anda bertingkat.

Saya ingin menambahkan satu hal lagi yang berhubungan dengan sirkulasi udara di rumah, yaitu bagaimana sirkulasi bisa terjadi diantara ruang dan kamar di dalam rumah sehingga udara bisa mengalir dengan baik. Prinsipnya masih sama, yaitu ciptakan aliran udara yang menyilang kamar atau ruangan menggunakan bukaan yang cukup. Karena kita hidup di daerah beriklim tropis, maka penggunaan jalusi yang besar di atas daun pintu atau jendela merupakan opsi yang paling baik. Alternatif kedua, anda bisa menggunakan desain rumah jaman kolonial, dimana daun jendela ada dua, yaitu sisi dalam yang berkaca, dan bagian luar yang hanya ada kisi-kisinya saja.

Disini, kadang mulai timbul friksi antara fungsi dan estetis, terutama karena saat ini banyak rumah tinggal yang menggunakan aliran desain minimalis. Banyak dari desain minimalis yang terdapat di pasar mengabaikan fungsi bukaan jalusi di dinding rumah, sehingga bukaan yang terjadi adalah hanya dari daun pintu dan jendela itu sendiri. Sedangkan bila pintu dan jendela tertutup, aliran sirkulasi udara akan terhenti. Untuk menggantikan aliran udara alami, maka desain seperti ini menggantungkan pada sirkulasi buatan dari AC.

Persoalannya, penggunaan AC akan menambah tagihan listrik bukan? (walaupun sekarang beberapa tipe AC sudah menggunakan feature inverter untuk mengurangi konsumsi listrik waktu beroperasi).
Kalaupun dana bukan masalah, jangan lupa sekarang pasokan listrik tidak stabil, sehingga sewaktu2 bisa terputus. “Gak masalah! Masih ada genset yang bisa dibeli untuk mem-back up listrik PLN yang mati”, menurut sebagian orang. Tapi lagi-lagi, anda perlu keluar ongkos lagi kan untuk membeli dan mengoperasikan genset tersebut?

Yah, memang semuanya pilihan dan tidak ada yang paling benar dan salah di dunia ini. Hanya saja, saya lebih prefer solusi yang alami, simple dan pastinya hemat. Terus terang, sebenarnya saya sendiri termasuk penggemar desain minimalis, tetapi setelah mengalami sendiri mampetnya sirkulasi udara di atas (di beberapa rumah contoh dari developer dan rumah teman yang sudah ditinggali), jadilah saya berpikir ulang untuk mengaplikasikan desain ini mentah-mentah.

....Bersambung

Membuat Sirkulasi Udara di Rumah - Part 2

Berdasarkan pengalaman saya, sirkulasi akan berjalan lancar bila antara kedua bukaan udara tidak terlalu banyak halangan alias dalam garis lurus alias tidak berbelok-belok.
Misal dengan contoh di tulisan terdahulu, maka antara jendela atau jalusi di sisi depan rumah dan sisi belakang rumah kalau bisa usahakan tidak terhalang oleh dinding atau bidang bangunan yang terlalu besar.

Alternatif lain, di sisi belakang gunakan saja pintu atau jendela geser /lipat vertikal dengan tinggi sekitar 2,5m, lebar tergantung ruangan yang ada, selebar mungkin kalau bisa, sehingga memungkinkan dibuka penuh untuk menghasilkan sirkulasi yang baik. Memang alternatif ini agak mahal di ongkos, jadi ya jangan dipaksakan. Contohnya di rumah saya sampai sekarang dibiarkan aja terbuka tanpa apapun, jadi dari ruang duduk langsung ke taman kecil di belakang :)

Nah, biasanya dengan adanya bukaan-bukaan yang besar di dinding seperti ini, kelemahannya adalah serangga terutama nyamuk serta debu jadi gampang masuk ke dalam rumah.

Nyamuk masih bisa diatasi dengan memasang kawat nyamuk di ruang atas halaman yang terbuka itu, dengan cara digelar diatas teralis besi anti maling, cuma mesti rajin2 merawat dan membersihkannya, kalau tidak, malah akan jadi kotor dan merusak pemandangan.

Sedangkan debu ya mesti rajin-rajin juga membersihkan ruangan dan perabotan.

Nah, selain strategi diatas, kalau rumah anda bertingkat juga mesti cari jalan supaya sirkulasi tidak cuma di lantai bawah tapi juga dilantai atasnya. Ini memang agak rumit, apalagi kalau ukuran rumah juga kecil. Idealnya, buat 2 void yang terletak berjauhan sehingga sirkulasi secara vertikal bisa terjadi.

....Bersambung

Membuat Sirkulasi Udara di Rumah - Part 1

Sirkulasi udara di sebuah rumah dipengaruhi umumnya oleh beberapa faktor seperti jumlah dan posisi bukaan angin/ udara di dinding rumah, ketinggian plafon rumah, serta tata letak antar ruang di sebuah rumah.

Selain itu secara alami, udara akan mengalir dari tempat yang bertekanan udara tinggi yaitu area dengan suhu rendah menuju tempat yang bertekanan udara rendah atau area dengan suhu tinggi.

Kalau anda membeli tanah yang berupa kavling saja, dan akan membangun rumahnya belakangan, akan lebih mudah untuk merencanakan segala hal yang berhubungan dengan sirkulasi udara. Namun kalau rumahnya sudah jadi, misal membeli di perumahan dari developer atau membei rumah lama dari pemilik sebelumnya, cobalah untuk mengamati atau memperkirakan bagaimana sirkulasi udara di rumah tersebut.

Seorang arsitek kenalan saya memberi saran, sebelum membangun rumah di kavling kosong, coba amati pergerakan angin yang ada di lokasi itu, karena akan lebih enak kalau kita bisa memanfaatkan arus angin alami yang sudah ada. Selain itu, sesuai dengan hukum alam pergerakan udara diatas, cobalah membuat desain yang memungkinkan adanya wilayah bertekanan tinggi di satu sisi dan wilayah bertekanan rendah di sisi lain.

Misalnya anda bisa membuat area yang tertutup bayang2 rumah di siang hari di bagian belakang rumah, sedangkan area depan rumah dibiarkan terkena sinar matahari secukupnya. Dengan demikan wilayah belakang suhunya rendah dengan tekanan udara tinggi, sedangkan bagian depan suhunya tinggi dengan tekanan udara rendah. Maka akan tercipta pergerakan udara dari belakang ke depan. Ini dengan catatan di belakang ada daerah terbuka (misal taman kecil) dengan ukuran kira-kira 3 x 2,5 m2.



Nah, kemudian, tinggal memanfaatkan konsep ini untuk membuat bukaan udara dengan jumlah yang cukup untuk mengalirkan melewati bagian dalam rumah.

....Bersambung

CO.CC:Free Domain
xxxx